JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali ungkap alasan mengapa dirinya lebih memilih mencalonkan diri sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) ketimbang Ketua Umum (Ketum) PSSI. Menurutnya, calon Ketum PSSI sudah banyak dan punya kualitas yang baik di sepakbola Indonesia.
Lebih lanjut, Zainudin Amali, menjelaskan bahwa ia siap membantu siapapun yang jadi ketuanya nanti. Sebab baginya yang terpenting sepakbola Indonesia mengalami kemajuan di masa mendatang.
"Ketuanya sudah banyak yang apa namanya ada pak Erick ada pak La Nyalla udah cukup lah itu kita cukup bantu aja," kata Zainudin Amali di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Zainudin Amali juga menegaskan, tidak ada intervensi dari pemerintah terkait pencalonannya Waketum PSSI. Ia pun menjelaskan tidak ada pelanggaran dari PSSI atau FIFA terkait pencalonan dirinya.
"Tak ada (intervensi). Jadi gini kalian jangan salah, intervensi pemerintah itu kalau pemerintah mengatur kompetisi pemerintah mengatur-atur segala urusan dalam organisasi. Ini tidak. Ini terbuka dan tidak ada aturan yang dilanggar baik statuta FIFA aturan PSSI," katanya.
BACA JUGA:Menpora Zainudin Amali Minta PT LIB Rapatkan Barisan Agar Satu Suara dengan Klub Liga 2
Menurut Zainudin Amali, siapa saja bisa mencalonkan sebagai Waketum PSSI, termasuk dirinya. Namun, ia menyebut bahwa telah mendapatkan izin dari Presiden Jokowi.
"Jadi siapa saja dibolehkan cuma sebagai pembantu presiden saya harus minta izin dan diizinkan daftar kan belum tentu terpilih juga belum tentu saingannya banyak,” ucapnya.
“Waktu itu ada 20 kalo gak salah sudah gugur berapa lima ya kalo gak salah kan ada lagi belum tentu terpilih," kata Zainudin Amali.
Zainudin Amali mengaku bahwa yang mendaftarkannya sebagai calon Waketum PSSI adalah beberapa asosiasi provinsi (Asprov). Selain itu, Zainudin Amali menyebut dirinya bakal lapor dan menunggu perintah dari Presiden Jokowi, jika terpilih jadi Waketum PSSI yang baru.
"Yang mendaftarkan saya asprov loh, beberapa asprov mendaftarkan saya. Saya juga lapor Presiden dulu bos, kita lapor Presiden apa kebijakan beliau saya lakukan itu," katanya.
(Hakiki Tertiari )