SEBANYAK 6 transfer paling menggemparkan dalam sejarah sepakbola Indonesia memang menarik untuk dibahas. Liga 1 kembali digelar dengan bursa transfer sedang bergulir.
Kembalinya gelaran Liga 1 membawa angin segar bagi para penggemar bola Indonesia. Terlebih beberapa klub diketahui sedang berburu pemain demi memperbaiki raihan di sisa musim ini.
Perekrutan pemain dalam sejarah Indonesia sendiri memiliki beragam kisah. Mulai dari pemain asing hingga nilai transfer yang unik.
Ada 6 transfer pemain yang diketahui mencuri perhatian penggemar Tanah Air. Lalu, siapa saja transfer paling menggemparkan dalam sejarah sepakbola Indonesia? Simak pembahasan kami berikut ini.
Berikut 6 Transfer Paling Menggemparkan Dalam Sejarah Sepakbola Indonesia
6. Indriyanto Setia Adinugroho
Pemain terkenal pada masanya ini diketahui pernah menggemparkan transfer pemain Indonesia pada 1996. Kala itu, polemik transfer terjadi antara Arseto Solo dan Pelita Jaya.
Yang terjadi bukan lantaran harga transfer yang tinggi justru terbilang murah meriah, yakni Rp100. Transfer terjadi setelah Indriyanto jalani pelatihan Primavera di Italia.
Sejatinya, Indriyanto kala itu merasa kariernya digantung oleh Arseto Solo dan lebih memilih tawaran dari Pelita Jaya. Namun, Arseto Solo menyangkal hal itu.
Merasa sakit hati dicurangi Indriyanto, akhirnya Arseto Solo rela melepasnya dengan Rp100. Alhasil, dirinya menyabet julukan "Mr. Cepek" atau "Tuan Rp100 Perak" yang melekat sejak saat itu.
5. Bambang Pamungkas
Bambang Pamungkas atau yang akrab disapa Bepe ini termasuk salah satu pemain legendaris Indonesia. Perjalanan kariernya merumput di lapangan hijau pun tak henti menjadi sorotan.
Salah satunya keputusannya berkarier bersama Selangor FA, Bepe kala itu pun membuat penggemar Persija Jakarta kecewa. Beruntungnya bersama klub kenamaan Negeri Jiran itu, penyerang satu ini mampu tampil apik dan sempat menjadi top skor juga meraih beberapa piala bergengsi.
Setelah memutuskan kembali bergabung dengan Macan Kemayoran, Bepe kembali menggemparkan transfer pemain Indonesia dengan hengkang ke Pelita Bandung Raya. Menurutnya kala itu ia memiliki perbedaan visi dengan Persija Jakarta.
Namun, pada musim berikutnya pemain kelahiran Semarang ini kembali ke Macan Kemayoran – julukan Persija Jakarta – dan menjadi legenda hingga akhir kariernya.
Follow Berita Okezone di Google News