KSIAH karier Pratama Arhan, seorang anak penjual sayur yang bermain di Liga Jepang akan dibahas dalam artikel ini. Pemain 21 tahun ini kerap dipanggil Shin Tae-yong untuk mengisi posisi bek kiri Timnas Indonesia.
Bagaimana tidak, kemampuannya dalam bermain bola memang sering menyita perhatian publik. Terlebih lagi, pemain asli Blora, Jawa Tengah ini dikenal memiliki lemparan ke dalam mematikan layaknya sepakan pojok.
Berkat penampilan apiknya itu, salah satu klub Liga Jepang, Tokyo Verdy sampai kepincut dengan Pratama Arhan. Sebab itu, Pratama Arhan pun diboyong dari PSIS Semarang pada Mei 2022 silam.
Belum genap satu tahun, Pratama Arhan pun mampu membuat pencinta sepakbola Asia kagum. Bahkan, Pratama Arhan sempat masuk ke dalam daftar 11 rising stars alias pemain muda yang siap bersinar pada 2023 versi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Kesuksesannya itu tentu tak lepas dari dukungan keluarga dan orang terdekat. Siapa sangka, Pratama Arhan bukanlah anak yang lahir dari keluarga berada, melainkan keluarga yang sederhana.
Meski begitu, orang tuanya tetap memberikan dukungan yang luar biasa agar Pratama Arhan tetap menekuni sepakbola. Ibunya, Surati membagikan kisah masa kecil putranya yang sekarang mewujudkan mimpi berkiprah di Tokyo Verdy.
Perjuangan dan pengorbanan besar dilakukannya agar sang anak bisa sukses di lapangan hijau. Pratama Arhan merupakan pemain yang berasal dari keluarga yang jauh dari kata mampu.
BACA JUGA:Lemparan Jitu Pratama Arhan Lagi-Lagi Jadi Senjata Pamungkas Timnas indonesia Saat Hadapi Filipina
Pemain kelahiran 21 Desember 2001 itu merupakan anak tukang sayur, yang tinggal di rumah sederhana. Sang ibu bekerja sebagai seorang pedagang sayur keliling, sedangkan sang ayah berprofesi sebagai pekerja serabutan.