"Sewaktu itu kan hujan deras, kami juga sedang melakukan evaluasi pada cuaca. Karena pada saat bersamaan juga terjadi gangguan seperti penerbangan pesawat yang tertunda," beber Satmaka.

Pihak Dispora Solo pun akan mengajukan teknologi aerasi kepada Kemenpora. Hal itu bertujuan agar lapangan Stadion Manahan Solo tak lagi tergenang lagi. Satmaka pun menjelaskan, jika teknologi tersebut mampu mengurangi kepadatan tanah yang saat ini terjadi di lapangan Stadion Manahan Solo.
"Jadi nanti akan dibuat lubang-lubang itu supaya membuka kepadatan tanah agar bisa lebih longgar," terangnya.
Sementara itu, Kadispora Solo, Rini Kusumandari mengatakan ada 12 pekerjaan renovasi yang akan dilakukan jelang Piala Dunia U-20 2023. Adapun 12 pekerjaan tersebut yakni, peningkatan kualitas rumput, penambahan anti slipperry pool, perbaikan area toilet penonton dan media tribun.
Kemudian adanya pembuatan kamera platform, pemasangan CCTV, pembongkaran pagar tribun yang menghalangi pandangan penonton, penambahan flagpole. Tak tertinggal penataan kawasan, test commisioning lampu lapangan dan perbaikan lampu area parkir dan garis parkir, juga akan diperbaiki.
"Kemudian nanti akan dipakai Piala Dunia mulai Mei hingga Juni, karena itu stadion akan steril," ucapnya.
Sebagai tambahan informasi, Piala Dunia U-20 2023 nantinya akan berlangsung mulai 20 Mei sampai 11 Juni 2023. Indonesia pun akan bertindak sebagai tuan rumah.
(Hakiki Tertiari )