Share

Terancam Hukuman Mati karena Suarakan Hak Perempuan, Pesepakbola Iran Ini Dapat Bantuan dari FIFPRO

Ilham Sigit Pratama, MNC Portal · Selasa 13 Desember 2022 11:03 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 13 51 2726015 terancam-hukuman-mati-karena-suarakan-hak-perempuan-pesepakbola-iran-ini-dapat-bantuan-dari-fifpro-tMXpCALstc.JPG Pesepakbola Iran Terancam Hukuman Mati karena Dukung Hak-Hak Wanita. (Foto: Reuters)

TEHERAN - Pesepakbola asal Iran, Amir Reza Nasr Az-Zadani diketahui mendapatkan ancaman hukuman mati karena aktif menyuarakan protes nasional terkait meninggalnya seorang wanita Iran bernama Mahsa Amini. Muak karena Az-Zadani mendapatkan ancaman hukuman mati itu, Asosiasi Pesepakbola Profesional (FIFPRO) pun siap turun tangan dan melindingi pemain berpaspor Iran tersebut.

Aksi protes merebak di berbagai penjuru Iran menyusul kematian wanita Kurdi bernama Mahsa Amini, di dalam penjara. Amini ditahan karena dinilai melanggar aturan berpakaian.

Wanita berusia 22 tahun itu pun tewas di dalam tahanan pada 16 September 2022 silam. Hal itu memicu amarah masyarakat Iran hingga jelang bergulirnya Piala Dunia 2022.

Timnas Iran

Pada laga perdana Iran di Piala Dunia 2022 menghadapi Inggris, para pemain menolak menyanyikan lagu kebangsaan sebagai bentuk protes. Atas aksi tersebut, dikabarkan bahwa keluarga para pemain Iran diancam oleh orang-orang suruhan pemerintah.

Kini kontroversi kembali terjadi usai Az-Zadani, seorang pemain sepakbola Iran terancam hukuman mati karena ikut aktif menyuarakan protes. Sekadar informasi, Az-Zadani bermain untuk klub Liga 2 Iran, Iranjavan FC.

Menurut laporan Iran Wire, dilansir Daily Star, Selasa (13/12/2022), Az-Zadani dan dua orang lainnya dituduh terlibat dalam pembunuhan Kolonel Esmael Cheraghi dan dua anggota Basij, Mohamed Hossein Karimi dan Mohsen Hamidi. Cheraghi dan dua orang tersebut terbunuh di tengah maraknya gelombang protes massal buntut tewasnya Amini.

Follow Berita Okezone di Google News

Mereka kemudian dipaksa mengaku terlibat dalam pembunuhan tersebut di dalam siaran stasun televisi pemerintah pada 20 November 2022 silam. Ketiganya pun tertangkap di daerah Isfahan.

Sebuah sumber mengatakan bahwa Az-Zadani sebenarnya sama sekali tidak terlibat dalam pembunuhan itu. Az-Zadani tidak berada dekat dengan Cheraghi ketika dirinya terbunuh.

Mahsa Amini

Az-Zadani hanya sebatas meneriakkan slogan-slogan protes selama unjuk rasa berlangsung. FIFPRO kemudian sampai turun tangan untuk melindungi Az-Zadani.

“FIFPRO terkejut dan muak dengan laporan bahwa pesepakbola profesional Amir Nasr-Azadani menghadapi eksekusi di Iran setelah mengkampanyekan hak-hak perempuan dan kebebasan dasar di negaranya,” tulis keterangan FIFPRO pada Twitter resmi mereka, Selasa (13/12/2022).

“Kami berdiri dalam solidaritas dengan Amir dan menyerukan agar hukumannya segera dicabut,” tutup keterangan itu.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini