AR RAYYAN – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Korea Selatan, Paulo Bento dipastikan absen menemani timnya di pinggir lapangan saat melakoni partai terakhir Grup H Piala Dunia 2022 saat melawan Portugal. Meski begitu, Bento mungkin bisa menggunakan cara pendahulunya, yakni Shin Tae-yong untuk tetap bisa memberikan instruksi selama Timnas Korea Selatan (Korsel) hadapi Portugal.
Seperti yang diketahui, Bento mendapatkan kartu merah dari wasit Anthony Taylor pada laga Korsel vs Ghana di matchday kedua Grup H Piala Dunia 2022. Bento dihadiah kartu merah lantaran melakukan protes keras kepada wasit.
Pada momen itu, Bento protes karena wasit langsung meniupkan peluit panjang ketika Korsel sedang mencoba mengambil sepakan pojok. Bagi Bento, seharusnya wasit tetap membiarkan laga berlangsung karena Korsel sedang dalam posisi menyerang, karena itulah ia pun melakukan protes keras.
Kendati demikian, akibat sikap keras Bento itu, ia dipastikan tak bisa menemani Korsel saat menjalani laga krusial kontra Portugal. Padahal laga itu amat penting bagi Korsel, sebab kemenangan bisa menjaga asa bagi tim tersebut lolos ke 16 besar.
Kini, Bento pun dipusingkan karena tak bisa berbuat banyak saat Korsel bermain melawan Portugal di Stadion Education City pada Jumat 2 Desember 2022 pukul 22.00 WIB nanti. Menariknya, salah satu media asal Korea Selatan, yakni E-Daily, memberitakan bahwa kejadian Bento persis seperti yang dialami mantan pelatih Timnas Korsel, Shin Tae-yong.
Ternyata Shin Tae-yong juga pernah mengalami hal serupa saat masih melatih Seongnam FC. Kala itu, pelatih yang kini menangani Timnas Indonesia tersebut melakukan protes keras di laga Seongnam vs Incheon.
Wasit pada laga Soengnam vs Icheon itu lantas memberikan kartu merah kepada Shin Tae-yong. Lucunya, Shin Tae-yong tetap menemukan akal untuk bisa memberikan instruksi meski harus duduk dari bangku penonton.
Shin Tae-yong menggunakan walkie-talkie untuk berbicara dengan staf kepelatihannya yang berada di pinggir lapangan. Cara tersebut tentu bisa dipakai Bento, namun jelas itu adalah cara yang dilarang oleh FIFA.
Jika Bento melakukan seperti yang dilakukan Shin Tae-yong, maka ia harus siap-siap menadpatkan hukuman dari FIFA. Sebab dulunya pun Shin Tae-yong langsung terkena hukuman usai ketahuan menggunakan walkie-talkie di laga tersebut.
“Staf pelatih yang dikeluarkan tidak boleh mengganggu penonton lain yang menonton atau jalannya pertandingan, dan penggunaan sistem komunikasi nirkabel dilarang,” bunyi pernyataan FIFA atas insiden Shin Tae-yong tersebut, mengutip dari E-Daily, Rabu (30/11/2022).
FIFA menghukum Shin Tae-yong dengan memberikan skors pada 2010 silam. Jadi, cara yang dilakukan Shin Tae-yong jelas haram untuk diperbuat.
(Rivan Nasri Rachman)