MADRID – Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengomentari filosofi permainan Barcelona. Hal itu disampaikannya jelang laga bertajuk El Clasico, Real Madrid vs Barcelona, dalam lanjutan Liga Spanyol 2022-2023.
Sebagaimana diketahui, Los Blancos -julukan Real Madrid- akan menjamu Barcelona dalam lanjutan Liga Spanyol 2022-2023. Laga yang bertajuk El Classico itu bakalan digelar di Santiago Bernabeu, Spanyol pada Minggu (16/10/2022) pukul 21.15 WIB.

Pertandingan El Classico kali ini diprediksi akan berlangsung sengit dan menyulut emosi sepanjang laga. Pasalnya, sejarah rivalitas kedua klub besar Spanyol itu amat panjang dan penuh dengan dinamika persaingan perebutan gelar juara.
Apalagi, Blaugrana -julukan Barcelona- dan Real Madrid juga sedang bersaing ketat di papan atas klasemen sementara Liga Spanyol 2022-2023. Barcelona yang menempati puncak klasemen, punya koleksi poin sama dengan Madrid, yakni 22 angka.
Sebelum laga klasik itu, Ancelotti menyoroti permainan tiki-taka yang diperlihatkan Blaugrana-julukan Barcelona. Ia mengakui bahwa gaya bermain Barcelona begitu disenangi oleh para fansnya di seantero dunia.
“Sejarah Barcelona sangat jelas untuk dilihat semua orang, mereka memiliki gaya bermain yang disukai oleh pendukung dan klub mereka," papar Ancelotti, dilansir dari laman resmi Real Madrid, Minggu (16/10/2022).
Oleh karena itu, Ancelotti menghargai gaya maupun filosofi permainan Barcelona. Terlebih, permainan tiki-taka itu membuat tim rival bubuyutannya itu berhasil meraih sejumlah gelar juara.
"Saya punya rasa hormat untuk itu (gaya bermain Barcelona). Ini adalah filosofi sepakbola yang telah membawa mereka sukses dan mereka terus menikmati kesuksesan," cetus Ancelotti.

Meski menghormati, Ancelotti enggan meniru gaya bermain seperti Barcelona untuk Real Madrid. Pasalnya, ia lebih mengutamakan kenyamanan para anak asuhnya dalam memainkan si kulit bundar.
"Klub lain memiliki gaya bermain mereka sendiri. Saya percaya bahwa memiliki gaya bermain tunggal bukanlah ide terbaik karena para pemain terkadang berubah. Yang paling penting adalah tim memiliki pemain yang nyaman dengan gaya bermain yang dianut," tandasnya.
(Djanti Virantika)