Selain itu, Kemenpora juga diharapkan bisa merancang program agar suporter sepak bola Indonesia bisa menerima segala hasil pertandingan dengan lapang dada. Harapannya pemicu kerusuhan di stadion kedepannya tidak akan kembali terulang.
"Kemenpora agar segera merancang program untuk membangun budaya sportivitas para pemain, suporter, dan masyarakat, sehingga dapat secara sportif menerima hasil sebuah pertandingan baik
menang atau kalah," tambah catatan itu.
Seperti yang telah diketahui, tragedi Kanjuruhan dinilai sebagai salah satu sejarah terburuk dalam sepak bola Indonesia. Pasalnya, sebanyak kurang lebih 132 orang harus meninggal dunia serta ratusan korban luka-luka lainnya akibat insiden berdarah tersebut.
Insiden tersebut terjadi ketika Arema FC harus menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan awal Oktober lalu. Keributan terjadi setelah laga usai, aparat keamanan yang menembakan gas air mata ke tribun pun diyakini menjadi penyebab utama banyaknya korban yang jatuh.
(Dimas Khaidar)