Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Soal Penyelenggaraan Sepakbola Indonesia, TGIPF Rekomendasikan Kemenpora untuk Pantau PSSI

Muammar Yahya Herdana , Jurnalis-Jum'at, 14 Oktober 2022 |16:37 WIB
Soal Penyelenggaraan Sepakbola Indonesia, TGIPF Rekomendasikan Kemenpora untuk Pantau PSSI
TGIPF rekomendasikan Menpora untuk pantau PSSI dalam menyelenggarakan sepakbola Indonesia (Foto: Rizky Syahrial/MPI)
A
A
A

TIM Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah melakukan investigasi mengenai tragedi Kanjuruhan. TGIPF pun telah memberikan rekomendasi ke berbagai pihak termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk terus memantau PSSI dalam menyelenggarakan sepakbola di Indonesia.

Seperti diketahui, TGIPF di bawah pimpinan Kemenko Polhukam, Mahfud MD telah melaporkan hasil investigasi kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Jumat 14 Oktober 2022. Laporan tersebut diberikan usai tim yang beranggotakan 13 orang itu melakukan investigasi selama dua pekan.

Stadion Kanjuruhan

Dalam paparan tersebut, TGIPF pun merekomendasikan agar Kemenpora ikut berperan aktif dalam penyelenggaraan sepak bola di Indonesia. Kemenpora diharapkan bisa memastikan bahwa PSSI mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.

"Memastikan semua penyelenggaraan pertandingan sepakbola yang dilakukan oleh PSSI berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku," tulis rekomendasi TGIPF yang MNC Portal Indonesia peroleh, Jumat (14/10/2022).

BACA JUGA:AS Roma Berpeluang Hadapi Tim Buangan Liga Champions di Liga Eropa 2022-2023, Jose Mourinho Justru Tak Sabar

Tidak hanya itu, TGIPF juga meminta agar Kemenpora dapat menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah agar insiden serupa tak kembali terulang. Rancangan tersebut ditujukan untuk perlindungan pemain, wasit, suporter, dan perangkat penyelenggara pertandingan.

"Kemenpora agar segera menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah tentang perlindungan kepada pemain, wasit, penonton/suporter, dan perangkat penyelenggara pertandingan lainnya," tambah catatan tersebut.

Selain itu, Kemenpora juga diharapkan bisa merancang program agar suporter sepak bola Indonesia bisa menerima segala hasil pertandingan dengan lapang dada. Harapannya pemicu kerusuhan di stadion kedepannya tidak akan kembali terulang.

Kemenpora

"Kemenpora agar segera merancang program untuk membangun budaya sportivitas para pemain, suporter, dan masyarakat, sehingga dapat secara sportif menerima hasil sebuah pertandingan baik
menang atau kalah," tambah catatan itu.

Seperti yang telah diketahui, tragedi Kanjuruhan dinilai sebagai salah satu sejarah terburuk dalam sepak bola Indonesia. Pasalnya, sebanyak kurang lebih 132 orang harus meninggal dunia serta ratusan korban luka-luka lainnya akibat insiden berdarah tersebut.

Insiden tersebut terjadi ketika Arema FC harus menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan awal Oktober lalu. Keributan terjadi setelah laga usai, aparat keamanan yang menembakan gas air mata ke tribun pun diyakini menjadi penyebab utama banyaknya korban yang jatuh.

(Dimas Khaidar)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement