Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Insiden Stadion Kanjuruhan, Hari Terkelam Sepakbola Indonesia

Ramdani Bur , Jurnalis-Rabu, 05 Oktober 2022 |12:00 WIB
Insiden Stadion Kanjuruhan, Hari Terkelam Sepakbola Indonesia
Insiden Stadion Kanjuruhan, hari terkelam dalam sepakbola Indonesia.
A
A
A

SABTU, 1 Oktober 2022 malam WIB menjadi hari yang sulit dilupakan pencinta sepakbola Indonesia bahkan internasional. Sebab, hari itu terjadi insiden memilukan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, tepatnya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Malam itu pukul 20.00 WIB, Arema FC dijadwalkan menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan dalam lanjutan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023. Laga ini wajib dimenangkan Arema FC, mengingat dalam 10 pekan awal, skuad Singo Edan hanya mendapatkan 14 poin, hasil dari empat menang, dua imbang dan empat kalah.

Arema FC vs Persebaya Surabaya

(Abel Camara mencetak dua gol ke gawang Persebaya Surabaya di laga Derby Jawa Timur)

Selain itu, Arema FC juga kalah dalam laga kandang terakhir mereka, tepatnya tumbang 1-2 dari Persib Bandung. Karena itu, beban berat ada di pundak pelatih Arema FC, Javier Roca.

Pelatih yang belum genap bertugas sebulan ini dituntut memenangkan laga Derby Jawa Timur kontra Persebaya Surabaya. Namun, hasil yang didapat Arema FC jauh dari kata baik. Arema FC tumbang 2-3 dari Persebaya Surabaya!

Kelar pertandingan, awalnya ada dua orang Aremania –sebutan untuk suporter Arema FC– yang turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan. Berdasarkan video yang diunggah akun Twitter @dede_dedot96, kedua orang suporter itu bermaksud baik, yakni memeluk dan memberi dukungan kepada dua pemain asing Arema FC, yakni Sergio Silva dan Adilson Maringa.

Namun, tak lama setelah itu, ratusan atau bahkan ribuan Aremania turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan. Situasi ini yang membuat pihak keamanan melakukan tindakan tegas. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, gas air mata ditembakkan demi mencegah lebih banyak suporter turun ke lapangan.

“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain untuk menanyakan kenapa sampai kalah, atau melampiaskan. Karena itu, pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan, dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan," ucap Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta saat berada di Mapolres Malang, pada Minggu, 2 Oktober 2022 dini hari WIB.

Arema FC vs Persebaya Surabaya

(Sejumlah Aremania terkapar di Stadion Kanjuruhan. (Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

"Upaya pencegahan sampai dilakukan gas air mata, karena sudah merusak mobil (polisi) dan akhirnya gas air mata disemprotkan," tuturnya kembali.

Namun, aksi penembakan gas air mata itu yang kemudian menjadi sorotan. Selain menjadi penyebab meninggalnya 125 orang karena sesak napas dan terinjak-injak, menurut aturan FIFA asal 19 Huruf B FIFA Stadium and Security, penggunaan gas air mata dilarang di dalam stadion.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement