3. Barcelona

Masalah keuangan yang menimpa Barcelona bisa diatasi dengan baik. Di jendela transfer musim panas, mereka mendatangkan pemain top Eropa seperti Memphis Depay, Sergio Aguero dan Luuk De Jong. Namun, Aguero terpaksa pensiun karena kondisi jantung di pertengahan musim.
Sempat terseok karena Ansu Fati cedera dan isu Ousmane Dembele yang kerap tampil buruk, Barcelona bisa menambalnya di jendela musim dingin lalu.
Mereka sukses mendapat tanda tangan tiga pilar baru yakni Ferran Torres dengan kontrak permanen bulan lalu. Kemudian, Adama Traore dengan status pinjaman. Serta penyerang kawakan asal Gabon, Pierre-Emerick Aubameyang yang didapat tim besutan Xavi Hernandez itu secara bebas transfer.
Bisa dibayangkan jika Memphis Depay, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Ferran Torres bermain bersama di lini depan. Dengan opsi lain Adama Traore juga Ansu Fati sebagai pelapis.
2. Chelsea

Penghuni peringkat ketiga Liga Inggris, Chelsea, punya lini serang yang kuat. Di bawah asuhan Frank Lampard, The Blues -julukan Chelsea- mendatangkan pemain seperti Kai Havertz, Timo Werner dan Hakim Ziyech untuk memperkuat serangan mereka di jendela musim panas 2020.
Hanya saja, di tengah perjalanan, Timo Werner belum bisa nyetel dengan permainan Chelsea. Akhirnya, Chelsea memutuskan untuk mengeluarkan 113 juta Euro atau sekira Rp 1,83 miliar untuk menggaet kembali Romelu Lukaku dari Inter Milan pada musim panas 2021.
Akan tetapi, secara materi pemain, mereka memiliki kedalaman yang luar biasa. Mason Mount, Kai Havertz dan Hakim Ziyech beroperasi di area sayap. Romelu Lukaku dan Timo Werner jadi duet andalan mematikan.
Tambahan, mereka juga dua pemain sayap yang sangat cepat dan cerdik yaitu Christian Pulisic maupun Callum Hudson-Odoi. Nama-nama di atas diprediksi bisa membawa Chelsea bersaing di paruh kedua musim ini.