Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Penyebab Robert Alberts dan Mario Gomez Kerap Dibandingkan oleh Bobotoh, Nomor 1 soal Selera Pemain

Annisa Nurinsani , Jurnalis-Sabtu, 29 Januari 2022 |18:15 WIB
5 Penyebab Robert Alberts dan Mario Gomez Kerap Dibandingkan oleh Bobotoh, Nomor 1 soal Selera Pemain
Robert Rene Alberts. (Foto: Persib Bandung)
A
A
A

5 penyebab Robert Alberts dan Mario Gomez kerap dibandingkan oleh Bobotoh -julukan pendukung Persib Bandung. Sejumlah alasan melatarbelakangi aksi Bobotoh yang kerap membandingkan dua sosok pelatih Persib Bandung ini.

Ya, posisi Robert Alberts di kursi kepelatihan Persib Bandung terus panas. Dia kerap menuai kritik dari Bobotoh. Bahkan, dia kerap dibandingkan dengan Mario Gome yang pernah melatih Persib pada musim 2018.

Robert Rene Alberts

Mario Gomez memiliki kesan manis di hati Bobotoh. Ada beberapa hal yang jadi alasan kenapa Bobotoh kerap membandingkan keduanya. Bahkan, tak sedikit yang menganggap Mario Gomez lebih baik dari Robert Alberts yang menakhodai tim sejak 2019. Berikut ini faktanya:

BACA JUGA: Persib Bandung Diminta Main Cantik saat Lawan Persikabo 1973, Ini Jawaban Robert Rene Alberts

BACA JUGA: Tak Pernah Menang, Persib Bandung Bertekad Habisi Persikabo 1973

5. Gaya Main

Di era Mario Gomez, permainan Persib dianggap lebih baik ketimbang masa Robert Alberts. Tim punya ciri khas main ngotot, atraktif, dan menghibur.

Mario Gomez

Sebaliknya, Persib di era Robert dianggap minim strategi, monoton, tak menghibur, hingga sering dinilai menang karena keberuntungan. Namun, jika dibandingkan, koleksi poin Robert lebih unggul dari Mario Gomez.

Dalam 20 laga awal bersama Persib di kompetisi, Mario Gomez hanya mengumpulkan 35 poin. Sedangkan Robert Alberts, dia bisa meraup 40 poin.

4. Pemain Legenda

Sorotan tajam dialamatkan Bobotoh kepada Robert Alberts saat tak mau memakai jasa Hariono. Padahal, Hariono adalah ikon Persib selepas Atep didepak dari tim. Dia juga jasi sosok legenda hidup bagi Persib dan Bobotoh.

Bojan Malisic juga didepak karena permainannya dianggap tak sesuai kebutuhan tim. Padahal, Bojan termasuk idola Bobotoh karena kerap tampil ngotot, total, dan berani bertarung dengan pemain lawan.

Namun, Robert sebenarnya tetap memberi tempat bagi para legenda lainnya. Supardi Nasir dan I Made Wirawan tetap ada di dalam tim karena permainannya dianggap sesuai kebutuhan tim. Achmad Jufriyanto juga kembali dipakai setelah sempat dipinjamkan ke Bhayangkara FC.

Meski begitu, Bobotoh kerap menyebut Mario Gomez lebih baik. Sebab, para legenda dan pemain yang diidolakan tak ada yang disingkirkan.

3. Percaya Pemain Muda

Saat dilatih Mario Gomez, Persib kerap menampilkan pemain muda. Gomez bisa dibilang berani berjudi menempatkan pemain muda dalam skuad, baik sebagai pemain utama maupun pengganti.

Robert Rene Alberts

Indra Mustafa jadi salah satu contohnya. Dia bahkan pernah dimainkan dalam laga-laga bertajuk big match. Namun, Indra kini tenggelam.

Saat putaran pertama Liga 1 2021-2022 usai, Indra menyeberang ke Borneo FC. Namun, kepindahannya bermasalah dan Indra hingga kini tak bisa bermain bersama Pesut Etam.

Robert Alberts juga berani memasang pemain muda. Namun, pria berpaspor Belanda itu tak seberani Mario Gomez. Sejauh ini, baru Beckham Putra yang terbilang sering dimainkan. Selain itu, ada Bayu Fiqri yang kerap dimainkan sebagai pemain pelapis dan sesekali dimainkan sebagai starter.

Namun, bagi sebagian besar Bobotoh, Mario Gomez dianggap lebih berani memainkan pemain muda ketimbang Robert Alberts.

2. Sikap

Bagi Bobotoh, Mario Gomez dianggap pelatih yang berani menentang manajemen. Bahkan, dia tak segan melempar kritik pedas hingga mengeluh di hadapan awak media.

Mario Gomez

Sikap ini banyak dipuji Bobotoh. Namun, sikap ini membuat keharmonisan tim pelatih dan manajemen terganggu. Ujungnya, kontrak Mario Gomez tak diperpanjang manajemen di akhir musim.

Namun, bagi Bobotoh, sosok pelatih yang berani menentang dan kritis pada manajemen dianggap pahlawan. Sebab, selama ini sangat jarang ada sosok seperti itu yang menukangi Persib.

Sebaliknya, Robert Alberts dianggap pelatih yang sejalan dengan manajemen. Robert tak pernah melempar kritik pedas pada manajemen yang disampaikan lewat awak media. Sehingga, manajemen memberi Robert kontrak hingga 2023 mendatang.

Bahkan, hampir semua keinginan Robert dipenuhi manajemen. Tak hanya itu, saat Bobotoh mendesak Robert dipecat, manajemen pasang badan dan menyebut Persib masih berada di jalur juara.

1. Selera Pemain

Dalam selera memilih pemain, Mario Gomez kerap lebih diunggulkan. Sebab, dia lebih banyak mengambil pemain tak terkenal dan menjadikannya bintang.

Robert Rene Alberts

Contohnya adalah sosok Ghozali Siregar dan Ardi Idrus. Banyak yang mempertanyakan perekrutan mereka karena belum punya nama besar di sepak bola Indonesia.

Namun, mereka menjelma jadi pemain penting Persib. Bahkan, nama Ardi Idrus melesat jadi salah satu bek kiri terbaik di Indonesia saat ini.

Sosok striker Jonathan Bauman juga jadi pembelian cerdas Mario Gomez. Meski tak meyakinkan saat latihan dan uji coba, di kompetisi dia menjelma jadi striker ganas.

Sedangkan Robert Alberts lebih banyak mendatangkan pemain 'matang', misalnya Teja Paku Alam, Marc Klok, Victor Igbonefo, dan Nick Kuipers. Meski begitu, dia sebenarnya juga punya minat khusus pada pemain muda.

Dia memberi menit bermain banyak bagi Beckham Putra dan Bayu Fiqri. Dia juga mempromosikan beberapa pemain muda Persib ke tim senior, misalnya Kakang Rudianto, Syafril Lestaluhu, dan Feridansyah. Sayangnya, sejauh ini mereka lebih banyak jadi pelengkap latihan saja.

(Djanti Virantika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement