SINGAPURA – Pengamat sepakbola Vietnam, Vu Manh Hai, ragu Timnas Indonesia bakal menjadi juara Piala AFF 2020. Pasalnya, bagi Manh Hai, tak ada hal yang istimewa dari permainan tim asuhan Shin Tae-yong.
Vu Manh Hai sendiri menyampaikan hal itu usai menyaksikan laga leg II Indonesia vs Singapura yang berakhir dengan skor 4-2 untuk kemenangan skuad Garuda. Laga yang digelar di National Stadium itu menentukan lolosnya Indonesia ke partai final karena unggul agregrat gol menjadi 5-3.
Manh Hai mengapresiasi pencapaian skuad Garuda sejauh ini, meski diisi dengan para pemain muda. Ia melihat Pratama Arhan dkk bermain bola penuh dengan semangat dan energik.
BACA JUGA: Satu-satunya Momen Timnas Indonesia Kalahkan Thailand di Final Piala AFF
Sang pengamat sepakbola Vietnam itu pun melihat potensi dari para pemain muda ini untuk masa depan Indonesia. Bahkan, dia menilai Indonesia bisa menjadi batu sandungan terhadap Vietnam di SEA Games 2022.
“Indonesia adalah tim muda dan mencapai final di luar imajinasi. Mereka bermain sangat riang dan santai, tetapi taktiknya tidak ada yang istimewa,” ucap Manh Hai dikutip dari Media Vietnam, Soha, Senin (27/12/2021).
“Tim ini sangat energik, di dalam tim. Ada banyak pemain di kelompok usia U-23, jadi mereka akan terus meningkat. Saya kira ini akan menjadi salah satu tim yang akan membawa tantangan besar di SEA Games 31 mendatang,” jelasnya.
Namun, dilihat dari segi permainan, menurutnya tidak ada yang spesial dari taktik yang diterapkan Shin Tae-yong. Manh Hai pun menilai sulit bagi Indonesia merebut kemenangan di partai puncak jika permainan mereka tetap seperti ini.
“Namun, jika bertemu Thailand atau Vietnam di final, akan sulit bagi Indonesia untuk menjadi juara. Masalahnya terletak pada keahlian. Tim Indonesia tidak terlalu tajam,” lanjutnya.
“Mereka bermain dengan semangat usaha, sangat bagus. Santai, riang, setelah berhasil bertahan melawan tim Vietnam, semangat Indonesia naik, semakin banyak mereka menendang, semakin banyak mereka mengambil,” tutur Manh Hai.
“Tetapi, pertandingan ini juga karena Singapura tidak ada yang istimewa, sehingga mereka bisa menendang seperti itu. Dengan Thailand atau Vietnam, level Indonesia tidak sama,” tutupnya.
(Djanti Virantika)