"Dan itu membuat saya sedih, biar bagaimanapun, bermain di Piala Dunia Qatar untuk Timnas negara Anda adalah pencapaian tebesar pemain sepak bola. Saya harus mengevaluasi apakah hidup saya lebih pentung dari pada melakukan hal yang baik untuk karir saya," terang Cavallo.
Qatar merupakan negara tidak ramah kaum LGBT. Negara tersebut menerapkan hukuman penjara bagi siapa saja yang menyukai sesama jenis.
Sebuah indeks bahaya untuk wisatawan yang dirilis tahun 2019 menyatakan bahwa Qatar merupakan negara paling berbahaya kedua bagi kaum LGBT. Qatar menerapkan hukum syariah, di mana pelaku hubungan seksual di luar nikah harus menjalani hukuman berat, perilaku LGBT termasuk ke dalam kategori itu.
Cavallo pun saat ini sedang meminta nasihat pemain sepakbola lainnya dalam mengambil langkah selanjutnya. Cavallo mengatakan bahwa dirinya mendapat banyak dukungan dari rekan seprofesi dan para pegiat hak asasi manusia.
(Rachmat Fahzry)