Berkaitan dengan itu, Erwin menilai tindakan itu bisa saja masuk dalam daftar hukuman karena telah melakukan provokasi. Untungnya laga tersebut tidak ada penonton langsung di tribun.
Sebab menurutnya, tindakan provokatif seperti itu akan berbahaya bila ada penonton. Untuk itu, ia dan timnya akan tetap menyidangkan kasus ini agar tidak terulang untuk kedua kalinya.

“Namun terkait itu peluapan amarah mengarah langsung ke wajah pihak lain itu adalah tindakan provokatif. Oleh sebab itu, ini semua tengah kami teliti dan sidangkan nanti keputusannya akan kami berikan ke masing-masing klub,” katanya.
“Kita bersyukur juga tidak ada penonton karena kalau ada penonton bisa saja hal ini jadi berbahaya,” lanjutnya.
(Rachmat Fahzry)