Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Profil Barito Putera: Sejarah Berdiri, Prestasi hingga Stadion Kebanggaan

Andika Pratama , Jurnalis-Rabu, 13 Oktober 2021 |13:41 WIB
Profil Barito Putera: Sejarah Berdiri, Prestasi hingga Stadion Kebanggaan
Ini profil singkat Barito Putera (Foto: Liga Indonesia Baru)
A
A
A

PROFIL Bartio Putera akan dibahas Okezone di sini. Sebagaimana diketahui, Barito Putera merupakan adalah klub sepakbola yang berbasis di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Klub kebanggaan warga Banjarmasin ini dikenal juga dengan julukan Laskar Antasari. Sekarang, Barito Putera tengah berlaga di kasta tertinggi sepakbola Indonesia, yaitu Liga 1 2021-2022. Mari bahas lebih dalam profil Barito Putera.

Barito Putera (Foto: Liga Indonesia Baru)

1. Sejarah Berdirinya Barito Putera

Melansir dari laman resmi Barito Putera, Rabu (13/10/2021), Laskar Antasari berddiri pada 21 Aprill 1988. Jadi, Barito Putera baru berumur 33 tahun.

Umur Barito Putera terbilang cukup muda, tetapi banyak hal dilalui klub yang bermarkas di Stadion 17 Mei tersebut. Bahkan, ada sejarah panjang sebelum berdirinya Barito Putera.

Mari mulai dari 1970, saat itu, Liga Tarkam (antara kampung) di Banjarmasin. Partai puncak liga itu mempertemukan Indrapura Muda dengan Karbau Lapas. Kemenangan diraih oleh Indrapura.

Seleang lima tahun setelahnya, kemenangan Indrapura menginspirasi H. Abdussamad Sulaiman untuk mendirikan klub amatir baru, yaitu Persenus (Persatuan Sepakbola Nusantara). Persenus pun mulai ambil bagian dalam aktif di sepakbola Tanah Air.

Persenus lalu mengikuti pertandingan untuk menentukan wakil Komda PSSI Kalselteng pada 1975. Lawan mereka adalah Perseban Banjarmasin. Pertandingan itu berakhir dengan kemenangan Persenus.

Kemenangan itu mengantarkan Persenus untuk tampil di turnamen Soerharto Cup yang berlangsung di Rawamangun, Jakarta, pada 1980. Dipimpin langsung oleh H. Abdussamad Sulaiman, Persenus membawa 22 pemain terbaik untuk tampil di turnamen tersebut.

Barito Putera pun ikut dalam turnamen nasional pertamanya. Persenus tergabung di Grup C bersama Porpu Tanjung Karang, PS Mlati Jogjakarta, dan Beringin Putera. Akan tetapi, langkah Persenus terhenti di tangan Beringin Putera.

Selang delapan tahun kemudian, H. Abdussamad Sulaiman mendirikan Barito Putera sebagai klub profesional karena tidak puas dengan turnamen dan kompetisi amatir. Dua angka terakhir pada tahun berdiri Barito Putera, yaitu 88, tersemat di logo klub sebagai pengingat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement