NEWCASTLE United menjadi buah bibir sejak kemarin malam hingga Jumat (8/10/2021), pagi WIB. Bagaiamana tidak, Newcastle akhirnya resmi menjadi milik Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, melalui konsorsiumnya, Public Investment Fund (PIF).
Apakah itu jaminan The Magpies akan sukses di masa depan? Contoh sukses dari klub Inggris yang dimiliki pihak Timur Tengah adalah Manchester City. The Citizens sukses besar dalam sedekade terakhir, terutama di kompetisi domestik, di bawah kepemilikan Sheikh Mansour.

Namun, cerita kepemilikan pihak Timur Tengah terhadap klub Inggris tidak selalu diakhiri dengan kesuksesan. Contohnya, Fulham yang sempat dimiliki pengusaha Mesir, Mohamed Al Fayed.
Al Fayed membeli klub asal London timur tersebut senilai 6,25 juta pounsterling (sekarang sekira Rp120 miliar) pada 1997. Saat itu, Fulham masih berlaga di kasta ketiga kompetisi sepakbola Inggris.
Bersama Al Fayed, Fulham mampu menembus kasta teratas Liga Inggris. Ia mengantarkan The Cottagers yang dahulu dikenal sebagai langganan degradasi menjadi klub yang cukup mapan.
Selama kepemilikannya, ia telah menginvestasikan uangnya sebanyak 200 juta poundsterling (sekarang sekira Rp3,8 triliun). Meski begitu, Al Fayed akhirnya menjual Fulham kepada pengusaha asal Amerika Serikat (AS) berdarah Iran, Shahid Khan, pada 2013 silam.