Pada babak kedua, The Guardian justru lebih mendominasi permainan. Pasukan Paul Munster bermain berani pada babak kedua.
Paul Munster terus mencari cara untuk membongkar solidnya lini pertahanan Laskar Antasari. Pelatih berusia 39 tahun itu memasukkan Wahyu Subo Seto dan Dendy Sulistyawan untuk menambah daya gedor.
Hasilnya berbuah manis, baru dua menit bermain, Wahyu Subo Seto mengirim umpan manis kepada Renan Silva (56'). Pemain asal Brasil itu mencetak gol penyama kedudukan.
Serangan demi serangan terus dibangun pasukan Paul Munster. Petaka terjadi untuk Barito Putera pada menit ke-74 usai terjadi pelanggaran di dalam kotak terlarang.
Hasilnya, Ezechiel N'Douassel (75') berhasil mengeksekusi penalti dengan baik meski sempat diulang. Usai gol itu, The Guardians terus menekan pertahanan Laskar Antasari.
Alhasil, empat menit berselang N'Douassel kembali menambah keunggulan bagi Bhayangkara. N'Douassel (79') menyelesaikan umpan pendek Putu Gede untuk membawa Bhayangkara menjauh.
Namun, Barito Putera tak mau mengendurkan serangan. Permainan terbuka pasukan Djanur akhirnya berbuah manis usai mendapatkan tendangan bebas.
Gol tercipta dari tendangan terukur Luthfi Kamal (82') yang melewati para pemain Bhayangkara. Alhasil, Laskar Antasari memperkecil kedudukan menjadi 2-3.
Pada akhirnya, keunggulan Bhayangkara bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. Skor 3-2 menandakan kemenangan pasukan Paul Munster.
Susunan pemain Barito vs Bhayangkara:
Barito Putera (3-4-3): A. Harlan, Dandi Maulana, Azamat Baimatov, Rifky Suryawan, Luthfi Kamal, Bayu Pradana, Rafinha (Ferdiansyah 16'), M. Buyung (Rafi Syaharil 78'), Bagas Kaffa, Aleksandar Rakic, Beni Oktovianto (Chris Rumbiak 78').
Pelatih: Djajang Nurjaman
Bhayangkara (4-3-3): Awan Raharjo, Anderson Salles, Hansamu Yama, Muhammad Hargianto, Lee Yoo Joon, Teuku Ichsan (Wahyu Subo Seto 54'), Renan da Silva (Titan Agung 83'), Andik Vermansyah (Dendy Sulistyawan 54'), Ezechiel N'Douassel, Sani Rizki Fauzi.
Pelatih: Paul Munster
(Andika Pratama)