Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penyesalan Federico Cherubini: Juventus Sebenarnya Bisa Datangkan Haaland di 2017

Admiraldy Eka Saputra , Jurnalis-Sabtu, 11 September 2021 |18:08 WIB
Penyesalan Federico Cherubini: Juventus Sebenarnya Bisa Datangkan Haaland di 2017
Juventus sempat hampir datangkan Haaland di 2017 (Foto: Reuters)
A
A
A

TURIN - Direktur Juventus, Federico Cherubini, menyayangkan kegagala timnya mendatangkan Erling Haaland. Cherubini mengatakan Bianconeri sempat memiliki peluang untuk mendapatkan tanda tangan striker Norwegia itu pada 2017 lalu.

Hal itu terjadi jauh sebelum Haaland bersinar bersama RB Salzburg hingga jadi bomber gol Borussia Dortmund seperti sekarang. Juventus berpeluang mendatangkan Haaland saat striker bertubuh jangkung itu masih bermain untuk tim Norwegia, Molde FK.

Saat itu, Juventus menawarkan kepada Haaland untuk bergabung ke tim U23 karena Haaland sendiri masih berusia 21 tahun. Akan tetapi, sang pemain pada akhirnya memutuskan untuk bertahan dan memutuskan hengkang ke RB Salzburg dua tahun setelahnya.

Baca juga: Sudah Tampil Mentereng Bersama Dortmund dan Timnas Norwegia, Haaland Masih Belum Puas

“Kami melakukannya, akan bodoh untuk mengatakan sesuatu yang berbeda. Namun, semuanya harus dimasukkan ke dalam konteks," ujar Cherubini dilasir dari laman Goal International, Sabtu (11/9/2021).

Pada kesempatan yang sama, Cherubini juga menjelaskan alasan Juventus tidak bergerak cepat untuk mendatangkan Gianluigi Donnarumma dari AC Milan di bursa transfer musim panas kemarin

Kiper Timnas Italia itu pun bergabung ke tim asal Prancis, Paris Saint-Germain dengan status free transfer alias gratis. Meski demikian, Cherubini mengklaim Juve tidak menyesali peluang yang terlewatkan di sana.

Ia beralasan, Bianconeri sudah memiliki Wojciech Szczesny yang terbukti masih bisa diandalkan. Selain itu, kontrak jangka panjang Szczesny juga jadi salah satu alasan mereka.

"Karena Juventus memiliki kiper yang dapat diandalkan dengan kontrak panjang (Wojciech Szczesny)," lanjutnya.

"Kami percaya padanya dan kami pikir dia adalah solusi ideal. Untuk kebijakan yang kami miliki, tidak masuk akal untuk melakukan apa yang dilakukan PSG. Tidak baik memiliki dua kiper penting di tim yang sama," tandasnya.

(Andika Pratama)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement