PENDIDIKAN merupakan modal penting dalam membangun masa depan dan menyiapkan diri untuk bisa berpartisipai lebih banyak di tengah masyarakat. Hal tersebut berlaku tak terkecuali bagi para atlet dan orang-orang yang terlibat di bidang keolahragaan.
Sayangnya kesibukan, serta padatnya jadwal berlatih dan bertanding sering kali membuat sebagian atlet justru tidak melanjutkan pendidikan formal mereka. Sebagian atlet terkesan mengabaikan pendidikan justru ketika mereka sedang ada di puncak prestasi.

Sayan Karmadi, pelatih nasional futsal yang juga mantan pemain dan Asisten Pelatih Timnas Futsal adalah salah seorang yang menyadari betapa pentingnya pendidikan formal. Saat ini ia sedang melanjutkan pendidikan tinggi. Sesuai cita-citanya yang sempat tertunda, ia ingin meraih gelar sarjana.
Sayan saat ini terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta, jurusan Pendidikan Jasmani. Sayan megikuti program Rekognisi Pembelajaran Lampau atau RPL.
Meskipun karirnya di dunia futsal cukup tinggi, tetapi ia merasa pendidikan tinggi juga penting untuk diselesaikan. Kuliahnya terhenti dan mimpinya untuk meraih gelar sarjana buyar setelah ia memilih untuk serius menjadi pemain nasional.
BACA JUGA: SKN FC Kebumen Batal Ikut AFF Futsal Cup 2021
“Saya dahulu sempat kuliah sejak tahun 2002 dan tidak selesai hanya menyelesaikan 116 sks. Sebab waktu di tahun 2003 saya sudah dipanggil untuk masuk timnas sehingga saya pada saat itu tidak bisa membagi waktu untuk berkarir di Futsal dan juga waktu kuliah sehingga akhirnya saya tidak bisa menyelesaikan kuliah” ungkap pria yang juga memiliki lisensi AFC Futsal Level 2 ini.