BANDUNG – Persib Bandung dipandang menjadi salah satu tim kuat yang bisa menyegel gelar juara Liga 1 musim 2021-2022. Ada sederet alasan yang membuat nama Persib Bandung difavoritkan menjadi juara.
Bagaimana tidak, Persib Bandung sendiri diarsiteki pelatih top dan punya pemain kelas atas. Ssemua itu dipandang cukup untuk membantu Persib mewujudkan ambisi meraih titel juara.
Ya, sang pelatih, Robert Rene Alberts, tentunya tahu bagaimana kekuatan timnya. Apalagi, dia sudah menukangi tim tersebut sejak 2019, menggantikan Miljan Radovic.
Di tangan pria asal Belanda itu, Persib sejatinya tampil angin-anginan. Namun, hal itu tetap terbilang wajar karena Robert mendapat pemain warisan rezim Miljan Radovic di awal kepelatihannya. Robert bahkan tak punya waktu mendatangkan pemain karena jendela transfer sudah ditutup saat dia datang ke Persib.
Pada paruh kedua, Robert baru mendatangkan sejumlah pemain baru. Ada duo Belanda, Kevin van Kippersluis dan Nick Kuipers. Kemudian, dia juga mendatangkan gelandang berpaspor Filipina, Omid Nazari.
BACA JUGA: Kabar Buruk! Menpora Zainudin Amali Tegaskan Liga 1 Diundur Jadi 27 Agustus 2021
Pada musim 2020, Persib hanya memakai jasa Nick Kuipers dan Omid Nazari. Sementara Kevin van Kippersluis, dia akhirnya didepak.
Keduanya pun menjelma jadi kekuatan utama Maung Bandung -julukan Persib Bandung. Nick kukuh di barisan pertahanan. Sementara itu, Omid piawai dalam mengatur irama permaian, memutus serangan lawan, membantu tim melakukan serangan, hingga membuat assist dan gol.
Kehadiran duo penyerang Geoffrey Castillion dan Wander Luiz juga mampu membuat Persib kian beringas. Keduanya jadi mesin gol Persib yang paling ditakuti saat itu. Hasilnya, kekuatan pemain lokal dipadu pemain asing top membuat Persib memulai Liga 1 2020 dengan mulus.
Saat itu, Persib Bandung memenangkan tiga laga beruntun dan berhak menjadi pemuncak klasemen. Menjamu Persela Lamongan di Bandung, Persib menang 3-0. Selanjutnya, Persib menang 2-1 atas Arema FC di Malang. Terakhir, mereka melibas PS Sleman dengan skor 2-1 di Bandung.
BACA JUGA: Jika Liga 1 2021-2022 Kembali Ditunda, Ini Rencana Pelatih Arema FC
Yang menarik, enam gol Persib diciptakan duet Geliz alias Geoffrey-Luiz. Geoffrey Castillion mencetak dua gol dan Wander Luiz empat gol. Luiz bahkan saat itu jadi pemuncak top skor. Sedangkan satu gol lainnya, itu hasil bunuh diri pemain Arema, Syaiful Indra Cahya.
Sial! Saat itu pandemi melanda Indonesia. Kompetisi pun tak dilanjutkan hingga akhirnya dihentikan total pada 2021. Pencapaian Persib yang saat itu moncer pun hangus begitu saja.
Kini, Persib bersiap menatap musim baru, Liga 1 2021-2022. Semula, kompetisi akan mulai digulirkan pada 20 Agustus, namun akhirnya diundur menjadi 28 Agustus. Itu bukan masalah, justru membuat Persib punya lebih banyak waktu mempersiapkan diri.
Persib pun digadang-gadang bisa menjadi juara di kompetisi musim 2021-2022. Lalu, apa yang jadi bekal mewujudkan ambisi itu? Berikut empat faktor yang membuat Persib dinilai punya peluang besar merebut gelar juara Liga 1 2021-2022.
4. Transfer Tepat
Menatap musim baru, Persib tak banyak melakukan perombakan pemain. Di sisi lain, beberapa pemain memilih hengkang. Hal yang paling disesali tentu minggatnya Omid Nazari dan Kim Kurniawan.
Sebab, mereka merupakan tumpuan utama tim di sektor gelandang. Keduanya punya kepiawaian, terutama dalam memutus serangan lawan dan mengatur irama permainan. Omid dan Kim pun kerap dimainkan bergantian sebagai pilihan utama.
Di luar mereka, ada nama-nama lain yang dilepas atau hengkang dengan sendirinya, mulai dari Ghozali Siregar, Zulham Zamrun, Fabiano Beltrame, dan Beni Oktovianto. Namun, kehilangan para pemain ini mampu diisi pemain lain.
Transfer pun dilakukan. Robert mendatangkan sejumlah nama ke skuadnya. Pertama, dia mendatangkan kapten Timnas Afghanistan, Farshad Noor. Namun, penampilan sang pemain yang dicoba di Piala Menpora 2021 dinilai tak sesuai ekspektasi hingga akhirnya dicoret.
Persib lalu mendatangkan Ezra Walian. Striker yang sebelumnya memperkuat PSM Makassar itu langsung moncer bersama Persib di Piala Menpora dengan mencetak tiga gol dalam empat laga.
Selanjutnya, pemain Timnas Palestina, Mohammed Rashid, didatangkan. Dia diproyeksikan mengisi sektor gelandang bertahan yang ditinggalkan Omid Nazari.
Menilik permainan Omiz, rasanya dia akan jadi figur yang pas mengawal lini tengah Persib. Kepiawaian utamanya adalah memutus serangan, merebut bola dari lawan, hingga kengototan dalam berduel.
Yang paling mengejutkan adalah mendatangkan Marc Klok. Tak lama setelah memutuskan mundur dari Persija Jakarta, Klok diumumkan bergabung dengan Persib. Nilai pasar Klok sendiri digadang-gadang yang termahal di Indonesia, yakni lebih dari Rp8 miliar.
Dengan kemampuan yang dimiliki, pantas bagi Klok memiliki nilai pasar sebesar itu. Penghargaan Pemain Terbaik Piala Menpora 2021 dan gelar juara bersama Persija Jakarta pun jadi bukti bagaimana kualitas yang dimiliki.
Persib juga sempat membawa pulang Ferdinand Sinaga dan memainkannya di Piala Menpora 2021. Namun, tanpa diduga, Ferdinand memilih mundur dari tim dan bergabung dengan Persis Solo.
Secara umum, transfer yang dilakukan Persib jelang musim baru tergolong tepat. Tinggal pembuktian sang pemain di kompetisi.
3. Pemain Kunci
Menatap musim baru, menarik mengulas siapa yang diproyeksikan jadi pemain kunci di skuad Pangeran Biru -julukan lain Persib Bandung. Di sektor penjaga gawang, I Made Wirawan dan Teja Paku Alam akan jadi pilihan utama.
Sama-sama punya kemampuan apik, keduanya bisa diandalkan mengawal mistar gawang Persib. Dari segi pengalaman, Made jauh lebih unggul. Namun, dari segi kemampuan, Teja sangat apik dalam mengawal gawang.
Posisi mereka akan ditopang M Natshir yang kembali ke tim usai pulih dari cedera. Pemain yang akrab disapa Deden ini kemungkinan akan jadi pilihan akhir. Namun, tak menutup kemungkinan, dia bisa merangsek ke posisi utama jika performanya bisa meyakinkan sang pelatih.
Di sektor pertahanan, Nick Kuipers bakal jadi pilihan utama. Sedangkan rekan duetnya kemungkinan akan bergiliran, yakni antara Victor Igbonefo atau Achmad Jufriyanto. Keduanya sudah cukup berumur, tapi masih bisa diandalkan berkat kemampuan dan kematangannya.
Posisi kunci di sektor belakang juga akan tetap dipegang Supardi Nasir. Dia kemungkinan mantap mengisi posisi di sebelah kanan. Meski tergolong tua, Supardi masih punya permainan konsisten. Bahkan, fisik Supardi adalah salah satu yang terbaik di antara pemain Persib.
Dia juga merupakan kapten tim dan disegani banyak pemain di Indonesia sehingga satu posisi akan dikunci Supardi. Sedangkan di luar nama-nama di atas, mereka kemungkinan akan bergiliran mengawal sektor pertahanan, mulai dari Ardi Idrus, Bayu Fiqri, Zalnando, Henhen Herdiana, hingga Mario Jardel.
Di sektor tengah, Mohammed Rashid dan Marc Klok bakal jadi pilihan utama. Rashid diharapkan bisa memainkan peran seperti Omid Nazari. Sedangkan Klok, dia akan jadi tumpuan dalam kreativitas penyerangan di sektor gelandang.
Rashid akan dilapis Dedi Kusnandar. Namun, bukan tidak mungkin Dedi merangsek jadi pilihan utama. Sebab, di Piala Menpora 2021, Dedi jadi kekuatan utama tim. Saat ia tak bermain, permainan tim pun terkesan acak-acakan.
Di sektor sayap, Febri Hariyadi kemungkinan jadi pilihan paling utama. Dia kemungkinan akan dipasangkan dengan Frets Butuan yang juga moncer di Piala Menpora 2021. Yang menarik, kedua pemain ini punya kemampuan apik ditempatkan sebagai gelandang sayap atau penyerang sayap. Hal ini akan membantu Persib yang berencana menerapkan berbagai formasi berbeda dalam setiap laga, mulai dari 4-4-2, 3-5-3, hingga 4-3-3.
Di sektor gelandang, Persib punya banyak pemain berkualitas. Dengan begitu, ada banyak opsi ketika satu pemain tak bisa tampil. Kualitasnya pun tak jauh berbeda. Di sana, bercokol Abdul Aziz, Beckham Putra, Gian Zola, Esteban Vizcarra, Erwin Ramdani, serta beberapa pemain muda potensial.
Sedangkan di sektor depan, duet Geliz tetap akan jadi tumpuan. Sebab, kualitas keduanya sudah teruji di Liga 1 2020. Ezra Walian pun jadi opsi memecah kebuntuan atau salah satu di antara mereka berhalangan tampil. Bahkan, Ezra bisa saja menjadi rekan duet salah satu dari mereka.
Tak hanya itu, bisa saja ketiganya dimainkan bersamaan dalam kondisi tertentu. Apalagi, ketiga striker ini punya gaya main berbeda. Namun, ketiganya sama-sama bisa jadi pelayan atau dilayani.
2. Kejelian Pelatih
Kompetisi musim 2021-2022 akan jadi pembuktian bagi Robert Alberts apakah dia benar-benar pelatih berkualitas di Indonesia. Sebab, dia punya kebebasan dalam menentukan perekrutan hingga disokong berbagai kebutuhannya untuk latihan.
Bermodalkan melatih Persib sejak 2019, dia tahu betul kedalaman skuad tim dan para pemainnya. Ia pun dikenal sangat dekat dengan para pemain dan menjalin kedekatan emosional dengan mereka.
Di sisi lain, Robert juga punya taktik jitu. Namun terkadang, para pemain tak mampu melaksanakan keinginan sang pelatih. Hal itu terlihat ketika dia menangani tim pada 2019. Saat itu, tim kerap tampil tak konsisten. Selain karena masuk ke tim kondisi darurat, pemain yang diraciknya adalah pemain warisan yang tak sesuai keinginannya.
Namun, pada musim 2020, Robert sudah memberi pembuktian dengan menang dalam tiga laga awal dan jadi pemuncak klasemen. Jika saat itu kompetisi dilanjutkan, bukan tak mungkin Persib meraih titel juara.
Robert punya kejelian dalam merekrut pemain. Namun, sesekali ia juga gagal, contohnya pada kasus Farshad Noor dan Kevin van Kippersluis. Di luar itu, secara umum perekrutannya kerap tak sia-sia.
Dari segi strategi, Robert punya banyak skema permainan. Namun, hal ini kadang terganjal dengan pemahaman para pemain. Sehingga, kadang apa yang diinginkannya tak bisa dilakukan pemain. Namun, saat pemain bisa menjawab keinginan sang pelatih, permainan Persib terasa lebih hidup dan berakhir dengan kemenangan.
Robert juga punya keunggulan karena sangat berpengalaman di Indonesia dan tahu bagaimana kulturnya. Ia pun pernah mengantar Arema juara ISL. Itu jadi modal besar bagi Robert untuk kembali mengulang kejayaannya bersama Persib.
1. Gelar Realistis
Menilik komposisi pemain dan tim pelatih, gelar juara bukan hal mustahil yang bisa diraih Persib. Sebab, di sektor pemain, Persib punya kedalaman skuad yang luar biasa, merata di setiap lini, dan tentunya berkualitas tinggi.
Di sektor pelatih, Robert sangat kaya pengalaman dan strategi. Ia juga dibantu para asisten pelatih jempolan. Ada Yaya Sunarya sebagai pelatih fisik yang turut membawa Persib ju
(Djanti Virantika)