BUDAPEST – Frank de Boer mengklaim penampilan Timnas Belanda asuhannya tampil lebih baik saat disingkirkan Republik Ceko saat bertemu di 16 Besar Piala Eropa 2020. Menurutnya, permainan tim Oranje mulai kacau setelah bermain 10 pemain imbas Matthijs de Ligt mendapat kartu merah.
Pertandingan babak pertama berlangsung Belanda vs Republik Ceko relatif terbuka. Namun, baik Belanda maupun Ceko gagal memecahkan kebuntuan hingga turun minum.
Pada menit ke-52, Donyell Malen membuang sia-sia peluang gemilang ketika mampu mengendalikan umpan dari Memphis Depay. Sayangnya setelah memasuki kotak penalti, dia gagal memperdaya kiper Vaclik sehingga bola berhasil direbut.
Baca juga: Kartu Merah Matthijs de Ligt Penyebab Belanda Disingkirkan Republik Ceko di Piala Eropa 2020
Setelah peristiwa tersebut, Ceko langsung melakukan serangan balik cepak. Pertahanan Belanda kalang kabut dan Matthjs De Ligt yang terjatuh dalam kontak dengan Schick terpaksa menghentikan laju bola dengan tangannya.
Baca juga: Man of The Match Belanda vs Republik Ceko: Tomas Holes
Wasit awalnya hanya menghadiahi kartu kuning untuk De Ligt. Akan tetapi, setelah mendapat masukan dari VAR, wasit mengganjar de Ligt dengan kartu merah, memaksa Belanda melanjutkan laga hanya dengan 10 pemain sejak menit ke-55.
Keuntungan tersebut dimanfaatkan baik oleh Ceko. Tomas Holes berhasil membuka skor melalui sundulan pada menit 68.
Tertinggal satu gol, membuat Belanda meningkatkan serangan. Namun, mereka kembali kebobolan melalui sepakan Patrik Schick pada menit ke-80. Skor 2-0 pun bertahan hingga laga usai.
“Mereka adalah lawan yang sulit, tetapi saya pikir kami lebih baik sampai kartu merah. Kami mendominasi permainan. Denzel (Dumfries) mencapai garis depan beberapa kali di babak pertama begitu pula Patrick (van Aanholt). Tetapi sentuhan terakhir mereka seharusnya lebih baik,” ucap De Boer dikutip dari laman resmi UEFA, Senin (28/6/2021).
“Permainan seperti ini berputar di sekitar satu atau dua momen. Kami memiliki salah satu dari mereka, dengan Donyell (Malen), dan kemudian beberapa detik kemudian kami turun menjadi 10 orang. Dan hal terburuk yang bisa Anda lakukan melawan tim seperti ini adalah tertinggal. Kemudian mereka bisa memainkan permainan persis seperti yang mereka inginkan,” lanjut de Boer.
Lebih lanjut, de Boer pun memaparkan sebenarnya dia telah menyiapkan taktik pasca tertinggal satu gol. Namun, hal itu harus ia urungkan lantaran gol kedua Ceko membuatnya kehilangan harapan.
“Sebenarnya saat 1-0 saya ingin pergi ke (formasi) 3-3-3, dengan membawa Berghuis sebagai sayap kanan, menempatkan Quincy (Promes) melebar di sebelah kiri dan memiliki Wout (Weghorst) sebagai pusat maju, tetapi sebelum itu Ceko membuat skor menjadi 2-0, jadi saya harus membuang ide itu," tutupnya.
(Rachmat Fahzry)