Ketangguhan Prancis sudah terlihat sejak babak penyisihan grup. Tergabung di grup 1 dengan Denmark, Belgia, dan Yugoslavia, Prancis bisa menyapu bersih kemenangan dan keluar sebagai juara grup usai mengemas enam poin. Dia pun lolos ke putaran final bersama Denmark yang merengkuh empat poin.
Di grup kedua, ada Spanyol dan Portugal yang memastikan tempat di babak semifinal usai sama-sama meraih empat poin. Pada babak semifinal, Prancis dipertemukan dengan runner-up grup 2, yakni Portugal. Sementara Spanyol, mereka berhadapan dengan Denmark.
Laga di babak semifinal pun seluruhnya berjalan sangat sengit. Prancis harus melewati babak perpanjangan waktu untuk bisa menyegel tiket ke babak final. Sebab, di sepanjang waktu normal pertandingan skor 2-2 terus bertahan. Prancis memastikan melaju ke babak final usai Michael Platini mencetak gol di menit ke-119. Laga akhirnya berakhir dengan skor 3-2.
Tak hanya laga Prancis vs Portugal, pertemuan Denmark dengan Spanyol juga menampilkan duel yang sengit. Penentuan pemenang di laga ini bahkan harus melewati babak adu penalti. Spanyol pun akhirnya melenggang ke partai puncak usai lima pemainnya bisa mengeksekusi tendangan dengan baik, sementara Denmark mereka hanya menceploskan empat gol.
Melenggang ke babak final, Prancis yang belum pernah merasakan gelar juara pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Mereka tampil gemilang hingga membuat Spanyol terpaku dan kalah dengan skor 2-0.
Platini lagi-lagi memainkan peran besar dalam kesuksesan ini karena mampu mencetak gol pembuka keunggulan di menit ke-57. Sementara itu, satu gol lainnya dicetak oleh Bruno Ballone. Platini pun tak hanya mengantar Prancis menjadi juara, tetapi juga mencatatkan namanya sebagai top skor usai mencetak sembilan gol.
(Ramdani Bur)