MEDAN - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menyebut keputusan dapat menggulirkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2, kini berada di tangan Kepolisian (Polri). Kepolisian saat ini tengah mempelajari proposal penerapan protokol kesehatan yang diajukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator liga.
Zainudin menjelaskan, beberapa hari lalu ia telah memimpin rapat koordinasi dalam rangka menggerakkan kembali kegiatan keolahragaan di Indonesia. Rapat itu dihadiri unsur dari Polri, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Satugan Tugas Covid-19 serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
(Suasana rapat PSSI, Menpora, Polri dan stakeholder yang lain)
Dalam pertemuan itu, PSSI dan PT LIB telah memaparkan perencanaan pelaksanaan seandainya kompetisi sepakbola dimulai lagi. Di antaranya terkait penerapan protokol kesehatan.
"Selanjutnya kami serahkan kepada Polisi untuk mempelajari kesiapan dari PSSI dan PT LIB itu. Tapi secara umum, jika nanti itu diizinkan, maka pertama, itu adalah pertandingan dalam bentuk turnamen pramusim. Karena dia akan terpotong oleh puasa. Setelah itu, baru nanti akan diadakan kompetisi," kata Zainudin usai memimpin rapat koordinasi persiapan PON 2024 Sumut-Aceh di Medan, Senin (15/2/2021)
Turnamen pramusim ini, jelas Zainudin, juga sebagai ajang uji coba seberapa disiplinnya penerapan protokol kesehatan. Pertandingan akan digelar tanpa penonton dan semua orang masuk ke tempat pertandingan, dibatasi jumlahnya dan harus jelas unsurnya masing-masing.
"Tidak boleh ada suporter yang tidak di tempat pertandingan tapi berkeliaran. Tidak ada nonton bareng yang dapat menciptakan kerumunan. Kita tidak ingin ada klaster baru dari kerumunan nonton bareng," lanjut Zainudin.