BUENOS AIRES – Diego Maradona hampir dua tahun (2008-2010) menjadi pelatih Tim Nasional (Timnas) Argentina. Bisa dibilang, pria yang mengembuskan napas terakhirnya semalam itu mendapatkan durian runtuh.
Sebab, Maradona menangani Argentina ketika La Albiceleste –julukan Argentina– memiliki banyak pemain bintang di setiap posisi. Di posisi penjaga gawang ada Sergio Romero yang membawa AZ Alkmaar juara Liga Belanda.
Kemudian, di posisi belakang ada sejumlah pemain jempolan seperti Gabriel Heinze hingga Walter Samuel. Di lini tengah, Maradona memiliki pemain veteran seperti Juan Sebastian Veron, plus pesepakbola muda layaknya Angel Di Maria dan Javier Pastore.
Untuk lini depan, Maradona kebanjiran pilihan. Sebab, di sana terdapat Diego Milito, Sergio Aguero, Martin Palermo, Carlos Tevez, Gonzalo Higuain hingga Lionel Messi. Tentu, nama yang disebut terakhir paling menjadi perhatian.
Sebab, sejak awal La Pulga –julukan Lionel Messi– disebut-sebut sebagai The New Maradona. Namun, Lionel Messi selalu menolak penyematan tersebut dan ingin menjadi dirinya sendiri.
BACA JUGA: Kombinasi Diego Maradona-Lionel Messi di Piala Dunia 2010 Berujung Petaka
Lantas, bagaimana kiprah Lionel Messi selama ditangani Maradona? Maradona 21 kali memimpin skuad Argentina, dari jumlah tersebut Lionel Messi turun di 16 laga di antaranya.