Sementara itu, para pemain lainnya (dari kedua kesebelasan) harus berdiri 9,15 meter di belakang titik penalti atau lebih jauh lagi. Mereka tidak boleh masuk ke dalam kotak penalti sebelum tendangan dilakukan.
Saat tendangan penalti berbuah gol, wasit akan memberikan skor kepada tim penendang. Akan tetapi, penalti bisa juga diulang jika terjadi pelanggaran dalam prosesnya.
BACA JUGA: Bagi Solskjaer, Kemenangan Man United atas WBA Sangat Penting
Seandainya pemain dari kedua kesebelasan masuk ke kotak penalti sebelum tendangan dilakukan, penalti akan diulang. Penalti juga akan diulang jika penendang atau kiper melakukan pelanggaran.
Pertama, apabila kiper melakukan pelanggaran dan gol tidak terjadi, penalti dianggap sah. Situasi ini terjadi jika pelanggaran yang dilakukan kiper tidak berdampak kepada penendang.
Jika pelanggaran kiper berdampak kepada penendang, seperti keluar dari garis gawang sebelum tendangan dilakukan, penalti akan diulang. Sang kiper juga akan menerima teguran dari wasit.
Sementara itu, penendang dinilai melakukan pelanggaran jika melakukan gerakan tipuan yang dilarang. Sejak 2014 silam, IFAB telah menetapkan beberapa teknik penalti yang dilarang.
Jika pemain dan kiper sama-sama melakukan pelanggaran, hukuman akan diberikan kepada penendang. Akan tetapi, kondisi ini jarang terjadi dalam sebuah pertandingan. Itu adalah penjelasan singkat tentang aturan penalti dalam sepakbola.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)