JAKARTA – Turnamen antar kampung (atau tarikan kampung) yang biasa disingkat tarkam memang menjadi polemik tersendiri di kancah sepakbola nasional. Sebab, tidak jarang pesepakbola Indonesia ikut berlaga di ajang tarkam demi menyambung hidup.
Ya, tarkam menjadi pilihan terakhir bagi pesepakbola profesional di Indonesia jika tidak ada kompetisi yang bergulir. Mereka rela bermain dalam level amatir paling rendah demi menyambung hidup. Jangan salah, pemain profesional yang ikut tarkam juga mendapat bayaran yang menarik.
Pesepakbola asal klub Persija Jakarta, Marc Klok, membuka ruang diskusi mengenai tarkam di akun Twitter @marcklok10. Pemain kelahiran Amsterdam itu bertanya apakah salah jika seorang pesepakbola profesional bermain tarkam ketika tidak ada kompetisi.
Baca juga: Punya Ide Lain, Kapten Bhayangkara FC Sarankan Liga 1 2020-2021 Dihentikan
“Apakah salah kalau pesepakbola profesional bermain tarkam ketika tidak ada pertandingan? Mari diskusi,” cuit @marcklok10.
Jawaban warganet pun beragam. Mayoritas menyebut bermain tarkam adalah sesuatu yang salah bagi pesepakbola profesional. Namun, hal tersebut cukup bisa dimaklumi karena bagaimana pun juga, pesepakbola yang masuk kategori profesional membutuhkan uang untuk menyambung hidup.
“Salah untuk alasan apa pun. Klub membayar seorang pesepakbola profesional untuk bekerja 100% dalam pertandingan atau latihan. Bagaimana jika klub tidak membayar Anda karena kompetisi ditunda? Profesionalisme pemain diuji di sini,” ujar pemilik akun @juven1june.