Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pioli Kaget Milan Dibantai Lille 0-3 di San Siro

Bagas Abdiel , Jurnalis-Jum'at, 06 November 2020 |09:35 WIB
Pioli Kaget Milan Dibantai Lille 0-3 di San Siro
Stefano Pioli (Foto: Reuters)
A
A
A

MILAN – Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, cukup terkejut dengan hasil yang diraih anak asuhnya saat menjamu LOSC Lille pada matchday ketiga Grup H Liga Eropa 2020-2021. Milan menelan kekalahan 0-3 dari Lille di San Siro, Jumat (6/11/2020) dini hari WIB.

Hasil ini pun terasa mengejutkan, mengingat Milan memiliki rekor yang apik pada musim ini dengan tak terkalahkan. Belum lagi, Milan juga memiliki keuntungan dengan memainkan pertandingan di kandang sendiri.

AC Milan vs Lille

Akan tetapi, hasil ternyata berkata lain. Tim berjuluk Rossoneri itu harus menerima kenyataan untuk menelan kekalahan, bahkan dengan skor yang cukup besar yakni 3-0. Ketiga gol Lille pun dicetak oleh seorang pemain saja yakni Yusuf Yazici.

Pioli sendiri merasa kekalahan dengan skor tersebut sulit untuk diterima. Namun, ia menyadari bahwa Grup H dihuni tim-tim kuat yang membuat persaingan sedikit berat. Selain Lille, ada Celtic dan Sparta Praha yang juga tampil kuat di liga domestik masing-masing.

Baca juga Milan Takluk di San Siro, Pioli: Kami Jatuh ke Permainan Lille

“Saya pikir skornya agak berat, tapi kami tahu grup ini akan seimbang dan kami siap untuk tiga pertandingan berikutnya,” ungkap Pioli, mengutip dari Football Italia, Jumat (6/11/2020).

Sementara itu, Pioli juga tidak memiliki penyesalan apa pun terhadap para pemain yang ia turunkan pada laga tersebut. Terlebih para pemain tangguh pun juga turut tampil seperti Zlatan Ibrahimovic, Brahim Diaz, dan Sandro Tonali.

Bahkan ketika Milan tertinggal satu gol lewat hadiah titik putih, Ibrahimovic dan kawan-kawan tetap tampil baik. Sayangnya, pada pengujung laga, Milan tampil lengah dan situasi tersebut berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Lille.

“Saya pikir ini adalah starting XI terbaik untuk situasi ini, itu seimbang dan kompetitif,” sambung pelatih berusia 55 tahun tersebut.

“Selain penalti, saya merasa kami benar-benar melakukannya dengan baik di babak pertama, tetapi pergerakan dan penyelesaian kami di sepertiga akhir tidak seperti biasanya,” lanjutnya.

“Jelas, seiring berjalannya waktu dan kami kebobolan dua gol secara berurutan dengan lawan kami memanfaatkan ruang terbuka tersebut. Kami dihukum terus menerus,” pungkasnya.

(Mochamad Rezhatama Herdanu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement