LIVERPOOL – Lini pertahanan Liverpool menjadi sorotan setelah tim berjuluk The Reds itu dibantai dengan skor 2-7 oleh Aston Villa dalam matchday keempat Liga Inggris 2020-2021. Tak ayal, kondisi tersebut membuat manajemen Liverpool dikritik karena tidak mendatangkan bek tengah baru.
Liverpool sebenarnya sudah berulang kali disarankan untuk membeli bek tengah baru. Karena, Virgil van Dijk dinilai membutuhkan tandem yang lebih baik untuk mengawal jantung pertahanan The Reds.
Adapun bek yang diharapkan untuk direkrut adalah Kalidou Koulibaly. Sebagaimana diketahui, Koulibaly telah diakui sebagai salah satu bek terbaik di Liga Italia. Maka dari itu, memasangkan Van Dijk dengan Koulibaly dinilai akan menjadi sesuatu yang sempurna.
Baca juga: Kabar Gembira untuk Liverpool, Xherdan Shaqiri Negatif Covid-19
Kendati demkian, hingga bursa transfer musim panas 2020 ditutup, tak satu pun bek tengah baru yang direkrut oleh Liverpool. Maka dari itu, ketika Liverpool diberondong tujuh gol oleh Aston Villa, lini pertahanan The Reds pun dianggap bobrok.
Meski begitu, menurut mantan penggawa Liverpool, John Barnes, dibobolnya gawang The Reds sebanyak tujuh kali bukan dikarenakan lini pertahanan yang buruk. Akan tetapi, lebih karena sistem bermain Liverpool yang memasang garis pertahanan tinggi, sehingga mudah ditembus lawan.
“Kebobolan lebih banyak gol tidak ada hubungannya dengan personel di empat bek. Liverpool hanya bermain berbeda. Mereka memainkan lini yang jauh lebih tinggi karena Klopp telah mengubah sistem,” jelas Barnes, menyadur dari Goal, Jumat (9/10/2020).