BARCELONA – Legenda Barcelona, Xavi Hernandez, nyatanya terkesan dengan kepribadian mantan rekan setimnya, Yaya Toure. Sebab, Toure adalah seorang Muslim yang taat dan itu justru membuat Xavi menghormatinya.
Toure bergabung dengan Barcelona pada bursa transfer musim panas 2007. Kala itu ia ditebus dengan harga 9 juta euro dari AS Monaco. Karena kapasitasnya, Toure pun dipercaya untuk tampil reguler di kubu Blaugrana.
Selain karena performa di lapangan yang menjanjikan, Toure juga dikenal sebagai seorang yang benar-benar menjalankan ajaran agama Islam. Itulah mengapa Toure dipercaya menjadi imam sholat rekan-rekan Muslimnya di Barcelona, seperti Eric Abidal dan Seydou Keita.
Baca juga: Rivaldo Tak Yakin Barcelona Bisa Singkirkan Napoli di Liga Champions
Kendati demikian, pada 2010, Toure meninggalkan Barca untuk bergabung dengan Manchester City. Diakui oleh Abidal bahwa hal itu membuatnya kehilangan imam solat di Barcelona.
“Kami kehilangan imam,” ujar Abidal dalam sebuah wawancara dengan salah satu radio Spanyol.
Sebelum Toure bersama dengan Abidal dan Keita menunaikan ibadah sholat, ia meminta izin terlebih dahulu kepada Xavi. Di sisi lain, Xavi pun menghargai mereka. Maka dari itu, Xavi dan para pemain Barca lainnya tidak mondar-mandir saat mereka melaksanakan sholat
"Abidal, Yaya, dan Keita, sering terlihat beribadah bersama dalam ruangan. Jika ruangan terpakai, mereka sholat di ruang ganti, dan kami mencoba tidak lalu-lalang di hadapan mereka,” terang pria yang kini menjadi Pelatih Al-Sadd tersebut.
Hal lainnya yang membuat Xavi semakin terkesan adalah karena Toure bersama dengan Abidal dan Keita tetap menjalankan ibadah puasa, meskipun saat itu mereka harus berlatih atau bertanding. Xavi pun memandang sosok-sosok tersebut sebagai orang yang luar biasa.
"Mereka bisa melakukannya. Luar biasa. Semakin bertambah hormat saya kepada mereka yang menjalankan kewajiban agamanya dengan taat,” aku Xavi.
Toure juga dikenal tidak meminum minuman keras. Bahkan di saat rekan-rekan setimnya biasanya merayakan kemenangan dengan meminum sampanye atau minuman keras lainnya, Toure tetap berpegang teguh pada keyakinannya dan tidak terbawa arus.
(Ramdani Bur)