Ia mengungkapkan serangan rasisme yang baru saja terjadi kepadanya bukan yang pertama kali, serta bukan satu-satunya pesepakbola yang pernah mendapatkan serangan rasisme.
"Ini bukan pertama kalinya saya menerima pesan seperti ini, saya juga bukan satu-satunya pemain yang menerima pesan seperti ini - itu terjadi setiap hari,” lanjut pemain berusia 27 tahun tersebut.
"Tidaklah cukup jijik dengan pesan-pesan yang saya terima. Tidak cukup hanya dengan mengatakan #notoracism (tidak pada rasisme). Kita perlu tindakan, kita perlu edukasi, ada hal-hal yang perlu diubah," kata Zaha.
Mengutip Mirror, Selasa (13/7/2020) Kepolisian West Midlands sudah membebaskan bocah laki-laki berusia 12 tahun yang mereka tangkap karena mengirim pesan rasis kepada Zaha. Namun, kepolisian memastikan kasus pelecehan masih terus dalam penyelidikan petugas.
(Ramdani Bur)