PENERAPAN Video Assistant Referee (VAR) semakin dikenal publik yang sangat membantu perkembangan sepakbola pada saat ini. Terlebih VAR sudah menjadi bagian dari pertandingan sepakbola untuk membantu meninjau keputusan wasit.
VAR awal mula diuji coba di Liga Belanda selama musim 2012-2013. Pada 2014, Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB) mengajukan kepada Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) untuk menjadikan VAR diuji coba secara luas. IFAB pun menyetujui dan melakukan uji coba intens pada 2016.

Akhirnya berbagai uji coba di beberapa pertandingan profesional pun dilakukan. Salah satunya digunakan di Piala Konfederasi FIFA 2017 pada Juni. Termasuk pada ajang terbesar yakni Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia.
Baca juga Standar Ukuran Bola Sepak Versi FIFA
Setelah menjalani uji coba di sejumlah kompetisi besar, VAR resmi masuk dalam bagian dari peraturan sepakbola oleh IFAB pada 2018. Sistem VAR digunakan untuk meluruskan kesalahan wasit atau ada insiden serius yang tidak mampu dijawab oleh wasit di lapangan.
Ada empat kategori keputusan yang dapat ditinjau VAR. Keempat aspek tersebut meliputi persoalan gol, keputusan hadiah penalti, pemberian kartu merah langsung, dan keputusan dalam memberikan kartu merah atau kartu kuning.
Tim VAR ditempatkan di ruang operasi video yang secara otomatis akan memeriksa setiap keputusan wasit di lapangan. Jika VAR tidak mengindikasikan kesalahan apa pun selama pemeriksaan maka permainan tetap berlanjut dan tidak pengecekan lebih dalam.
Akan tetapi, jika VAR mengidentifikasi kesalahan, maka pertandingan akan ditunda sejenak dan ada tiga skenario yang mungkin terjadi. Keputusan wasit akan dibatalkan atas saran VAR, meminta ulasan video di lapangab, dan wasit memilih mengabaikan saran VAR.
(Ramdani Bur)