BRESCIA – Mario Balotelli berada di persimpangan karier pada bursa transfer musim panas 2013. Ketika hendak menuju pintu keluar Manchester City, Super Mario sempat mempertimbangkan tawaran Juventus. Akan tetapi, hatinya kemudian berlabuh pada AC Milan.
Kepergian Roberto Mancini dari Man City membuat tempat Mario Balotelli terancam. Pria berkebangsaan Italia itu lantas berusaha mencari klub baru. Ia menolehkan kepala ke kampung halamannya, Italia.
Baca juga: Brescia Larang Balotelli Bicara dengan Legenda Film Dewasa Italia
Catatan 20 gol dalam 54 laga bersama Man City tidak mampu membuat Manuel Pellegrini terkesan. Apalagi, Mario Balotelli dikenal punya kepribadian yang sulit diatur. Pesepakbola berdarah Ghana itu lantas mengiyakan tawaran dari Juventus.
Namun, Mario Balotelli urung bergabung dengan Juventus. Campur tangan CEO AC Milan, Adriano Galliani, pada akhirnya membuat pria bernama lengkap Mario Balotelli Barwuah itu berlabuh ke San Siro. Ia mengaku mengikuti kata hatinya.
“Adriano Galliani menginginkan saya di AC Milan. Setelah Man City, saya sudah siap bergabung dengan Juventus. Namun, Galliani lalu menghampiri saya. Ketika saya mendengar Milan terlibat, saya kehilangan akal,” tutur Mario Balotelli, dikutip dari Football Italia, Kamis (30/4/2020).
“Seperti yang kalian tahu, saya adalah penggemar AC Milan. Jadi, saya mengikuti kata hati. Saat itu, AC Milan berada di peringkat tujuh atau delapan. Tentu akan jadi pilihan pintar buat saya bergabung dengan Juventus, tetapi saya memiliki Milan di hati,” pungkas pemain yang kini merumput di Brescia itu.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)