BRUSSELS – Gelandang Tim Nasional (Timnas) Belgia, Kevin De Bruyne, memberi kritik terhadap format Piala Eropa 2020 yang akan diadakan di 12 negara berbeda. Baginya hal tersebut adalah suatu keanehan dan menyebut format seperti itu sebagai kompetisi palsu.
Gelaran Piala Eropa pada 2020 akan menggunakan format baru yang diselenggarakan di berbagai kota di Eropa. Sebut saja, London (Inggris), Munich (Jerman), Roma (Italia), Baku (Azerbaijan), Bucharest (Rumania), St. Petersburg (Rusia), Dublin (Irlandia), Amsterdam (Belanda), Bilbao (Spanyol), Glasgow (Skotlandia, Budapest (Hungaria), dan Copenhagen (Denmark).

Pada fase grup setiap tim nantinya akan terbagi dalam enam grup. Lalu setiap grup sudah bisa dipastikan akan terisi oleh dua tuan rumah yang lolos ke Piala Eropa. Melihat hal tersebut, maka bisa dipastikan beberapa negara sudah bisa diprediksi akan bertemu siapa, meski belum ada pengundian.
Baca juga Timnas Belgia Benamkan Siprus 6-1
Hal ini lah yang tentu membuat De Bruyne merasa kurang puas dengan format Piala Eropa 2020 yang dianggapnya menjadi bisnis. Bahkan secara tegas, pemain Man City itu menyebut ajang empat tahunan pada musim depan itu seperti sebuah turnamen palsu.
“Bagi saya, rasanya seperti kompetisi palsu. Ini memalukan, sepakbola semakin menjadi bisnis,” ungkap De Bruyne, mengutip dari Marca, Kamis (21/11/2019).