MADRID โ Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, mengaku heran dengan banyak pihak yang mengatakan dirinya sering kali menggunakan taktik permainan yang pasif atau bertahan ketika pertandingan berlangsung. Padahal ia merasa selalu menerapkan permainan yang menyerang, terlebih jika melihat komposisi pemainnya.
Anggapan yang mengatakan Simeone kerap kali bermain bertahan itu ternyata sedikit membuat pelatih asal Argentina naik pitam. Ia mengambil contoh kasus final Copa del Rey 2012-2013 kala melawan Real Madrid, yang mana saat itu Atletico keluar sebagai pemenanganya.
Baca Juga: Simeone Nilai Level Atletico Setara dengan Liverpool dan Juventus
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu itu, Simeone mengatakan Atletico bermain sangat menyerang. Padahal laga itu adalah final, ditambah lawannya adalah Madrid. Namun, karena permainannya yang menyerang itu Atletico pun akhirnya menang dengan skor 2-1 melalui babak perpanjangan waktu.
Follow Berita Okezone di Google News