PARIS – Paris Saint-Germain (PSG) tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions 2018-2019 setelah kalah 1-3 dari Manchester United dini hari tadi. Setelah melalui dua pertandingan di 16 besar, agregat memang sama kuat 3-3.
Akan tetapi, PSG kalah agresivitas gol tandang karena hanya mencetak dua gol di kandang Man United. Akan tetapi, ini bukanlah yang pertama Les Parisiens –julukan PSG – tersingkir dari Liga Champions karena aturan gol tandang.

Setidaknya sebelum musim ini, raksasa Prancis itu sudah dua kali merasakannya. Momen pertama terjadi di Liga Champions 2012-2013. Saat itu, PSG bermain 2-2 kontra Barcelona di kandang sendiri pada leg I babak perempatfinal Liga Champions 2012-2013. Kemudian pada laga kedua yang berlangsung di markas Barcelona, skor akhir 1-1. Alhasil, PSG tersingkir karena aturan gol tandang.

(Pastore saat bobol gawang Barcelona pada 2013)
BACA JUGA: Dihentikan Man United, Kutukan PSG Terus Berlanjut
Semusim kemudian, giliran Chelsea yang memberi kesakitan kepada PSG di babak perempatfinal. Pada leg I yang berlangsung di Stade Parc des Princes, PSG menang 3-1 atas Chelsea. Unggul dua gol membuat PSG berada di atas angin untuk melaju ke semifinal.
Akan tetapi, secara luar biasa The Blues –julukan Chelsea– menang 2-0 di Stamford Bridge. Chelsea yang saat itu diasuh Jose Mourinho pun lolos ke semifnal karena unggul agresivitas gol tandang.
Meski begitu, PSG bisa bersyukur. Sebab, kemungkinan besar per musim depan, aturan gol tandang di kompetisi antarklub Eropa akan dihapuskan Federasi Sepakbola Eropa (UEFA).
(Ramdani Bur)