DOHA – Mantan bek Juventus, Medhi Benatia, memilih melanjutkan karier sepakbolanya di Qatar setelah menerima tawaran dari klub Al Duhail pada musim dingin 2019. Keputusan tersebut cukup mengejutkan karena pemain berpapsor Maroko sempat menjadi target utama dari klub besar asal Inggris yakni Manchester United.
Akan tetapi, pemain berusia 31 tahun itu memiliki alasan tersendiri menolak tawaran Man United dan memilih hijrah ke Al Duhail. Ia mengatakan kepindahannya ke Qatar sangat menolong ia dan keluarganya, terutama sang anak. Pasalnya ia ingin membesarkan sang anak dan keluarga di sebuah negara muslim.
Meski begitu, kepindahan Benatia ke Qatar dihadapkan pada kritikan yang justru datang dari negaranya sendiri. Ia disebut memiliki peluang kecil untuk memperkuat Timnas Maroko setelah kepindahannya tersebut. Namun, ia tak mempermasalhakan hal tersebut. Ia hanya berharap para kritikus dan pelatih Timnas Maroko, Herve Renard memahami keputusannya pindah ke Qatar.
Baca juga Vinicius Jr Tampil Apik di El Clasico, Solari Tak Kaget
“Saya menghadapi kritik dari para kritikus olahraga Maroko setelah pindah ke Doha. Tetapi saya ingin semua orang menghormati keputusan saya karena itu yang terbaik bagi saya dan keluarga saya,” ungkap Benatia, mengutip dari Goal, Kamis (7/2/2019).
“Saya ingin anak-anak saya tumbuh dalam suasana Islami, dan saya bisa pergi ke klub di UEA atau Arab Saudi, tetapi saya lebih suka bersama Al Duhail. Ada banyak pemain Maroko yang bermain di tim nasional bersama tim klub-klub Teluk (Persia),” tambahnya.
“Pelatih (Timnas Maroko), Herve Renard, mengenal saya dengan baik dan jika dia melihat saya tidak pantas bersama tim nasional, saya akan menghormati keputusan ini,” pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(Bad)