Evra: Ronaldo Seperti Mesin, Dia Tak Pernah Berhenti Latihan
MANTAN rekan setim Cristiano Ronaldo di Manchester United, yakni Patrice Evra, mengatakan bahwa CR7 –julukan Ronaldo– seperti layaknya mesin yang tak pernah beristaharat, terutama dalam hal latihan olahraga. Hal tersebut baru diketahui Evra usai mendapatkan undangan dari Ronaldo untuk bermain ke rumah pemain berusia 33 tahun itu kala mereka berdua masih membela si Setan Merah.
Hampir semua orang tahu bahwa Ronaldo adalah pemain yang sangat bekerja keras untuk menjadi pesepakbola yang terbaik. Apalagi untuk orang-orang yang pernah menjalin kerja sama dengan Ronaldo, tahu betul apa saja yang sudah dilakukan pemain berpaspor Portugal itu hingga menjadi seperti sekarang ini.
Baca juga: Evra: Ronaldo Bahkan Tidak Mau Kalah saat Main Tenis Meja!
Evra adalah salah satu saksinya. Pemain berkebangsaan Prancis itu menyaksikan sendiri bahwa Ronaldo tak pernah berhenti untuk melakukan latihan. Ia pun sampai heran kapan Ronaldo istirahat atau bersenang-senang. Evra menganggap Ronaldo seperti layaknya sebuah mesin.
“Ronaldo pernah mengajak saya ke rumahnya sehabis latihan. Saya pun ke sana dan Anda tahu bahwa pada saat itu saya sedang lelah. Di meja makan hanya tersedia salad, ayam, dan air putih saja. Saya pun mulai makan dan berharap akan ada daging yang datang. Namun ternyata tidak ada. Sehabis makan dia langsung bermain dengan bola sambil mengeluarkan skillnya dan mengajak saya untuk ikut bermain,” ujar Evra, dikutip dari Marca, Rabu (20/6/2018).
“Kami pun mulai melakukan oper-operan. Sehabis itu, dia juga mengajak saya ke kolam renang untuk berenang. Saya seperti ‘oke baiklah’. Saya menanyakan kepada Cristiano mengapa kami ada di sini, apakah kami di sini karena besok ada pertandingan atau ingin makan-makan?”, tambah pemain berusia 37 tahun itu.
“Sejak saat itu, saya akan menyarankan kepada orang jika diundang Ronaldo ke rumahnya maka lebih baik jangan pergi. Bilang saja tidak bisa kepadanya, dia seperti mesin, dia tak pernah ingin berhenti untuk melakukan latihan,” tututpnya.
(Fetra Hariandja)
