Selain soal adaptasi dengan budaya baru, pemain berusia 22 tahun itu mengaku mengalami banyak pikiran dan tekanan. Ia menyadari bahwa performanya masih harus banyak ditingkatkan dan hal itu membuatnya bermian kurang lepas.

“Saya tahu bahwa saya harus meningkatkan di banyak area, seperti dengan kaki kiri saya, dengan dribbling saya dan menembak tepat sasaran,” tambahnya.
“Mungkin masalah terbesar saya adalah saya terlalu memikirkan pekerjaan dan tidak cukup istirahat. Jika saya memiliki target, saya akan mengejarnya dan tidak memikirkan yang lain,” lanjutnya.
Silva yang datang dari FC Porto hijrah ke Milan pada tahun lalu dengan harga 38 juta euro atau sekira Rp624 miliar masih belum menemui titik cerah. Dalam 24 penampilanny di Liga Italia, ia hanya mampu mencetak dua gol saja.
(Fetra Hariandja)