Negara terakhir di atas kembali jadi lawan terakhir tim besutan Alfred Riedl ini di Final Leg II di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu 17 Desember mendatang.
Bisa dibilang, “romantisme” timnas ini sudah selayaknya Portugal di Euro 2016. Sempat pula tak diunggulkan dan juga nyaris tak lolos fase grup. Tapi kenyataan berkata lain.
Cristiano Ronaldo (CR7) dkk justru sanggup bertahan dan lolos fase grup dengan dramatis. Tapi pengamat pun masih pesimis tim berjuluk Seleção das Quinas itu sanggup melangkah jauh.
Dari situ saja sudah sepakat kan, kalau langkah mereka menyerupai Indonesia saat ini? Nah, publik Eropa mencapai klimaks kejutannya ketika Portugal sukses mengalahkan tuan rumah Prancis di partai puncak.
Cinderella Story versi Timnas Portugal itupun serasa sempurna. Ketika pulang, mereka pun disambut bak pahlawan.
Pastinya kisah manis Portugal ini kita harapkan bisa menular pada Timnas Garuda. Perjuangan mereka tidak hanya butuh aksi di lapangan hijau dan optimisme saja. Tapi juga doa kita semua.