Messi, Dicintai dan Dibenci
LAS PAREJAS – Mantan pemain Real Madrid berdarah Argentina, Jorge Valdano, menyatakan Lionel Messi adalah sosok yang dipuja-puja bak pahlawan, tetapi juga dijadikan kambing hitam oleh para fan Albiceleste.
Messi terkena kritik pedas setelah Argentina takluk di final Copa America 2015 dari Chile pada 5 Juli 2015. Padahal, publik Negeri Tango masih belum melupakan kekalahan dramatis dari Jerman dalam Piala Dunia 2014.
Akan hal itu, beberapa fan Argentina sempat meminta pelatih Gerardo Martino untuk tak lagi memanggil Messi ke tim nasional. Terlebih megabintang Barcelona itu tak produktif dengan raihan satu gol kala di Chile.
“Saya memahami orang-orang butuh kambing hitam, dan mereka juga butuh pahlawan. Messi membawa dua peran dalam bahunya. Ketika tim menang dan dia berkontribusi, kami menuju altar untuk memujanya. Tapi saat kalah, kami ke altar yang sama untuk mengorbankannya,” kata Valdano kepada Mundo D, Kamis (30/7/2015).
“Dalam lima dari enam pertandingan yang dia mainkan di Copa America, dia terpilih sebagai pemain terbaik. Ketika Anda memiliki tekanan dari negara di pundak Anda, sulit untuk menikmati itu. Messi, dalam momen-momen itu, bermain dengan 40 juta orang menyaksikannya,” jelasnya.
Valdano mengklaim ada kesamaan atas kasus Messi dengan ikon Brasil Luiz Ronaldo pada Piala Dunia 1998. Saat itu, Il Fenomeno menderita kondisi fisik yang misterius sebelum partai final melawan Prancis.
“Saya kenal dengan baik Ronaldo. Dia menyenangkan, pintar, dan memiliki kondisi yang luar biasa. Ketika dia ke final Piala Dunia 1998, dia menderita sebuah serangan yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. Mungkin sistem nervous-nya tertekan,” tutupnya.
(Fetra Hariandja)
