Pendapatan yang diperoleh Dimas pada musim ini pun berkurang. Jika pada musim lalu, Dimas mampu mendapatkan gaji selama satu musim kompetisi bersama Laskar Mataram, maka pada musim ini, dirinya hanya mendapatkan gaji selama tiga bulan.
"Ya, mau bagaimana lagi. Kami juga memahami kondisi klub," imbuhnya.
Meski berjualan es jus di rumah, Dimas tidak malu. Bahkan, ketika teman-temannya satu tim mengetahui pekerjaannya. Untuk tetap menggelar lapaknya, Dimas dibantu ibunya berjualan. "Untuk pendapatan ya lumayan. Sehari dapat Rp50.000. Untuk modal awal juga tidak banyak, hanya Rp500.000," tandasnya.
(Fajar Anugrah Putra)