 
                
BANDUNG - Penantian panjang Persib Bandung akhirnya membuahkan hasil manis. Setelah menunggu selama 19 tahun, klub asal Kota Kembang itu akhirnya merengkuh manisnya gelar juara Indonesian Super League (ISL) 2014.
Stadion Jakabaring, Palembang menjadi saksi bisu ketangguhan Persib mengalahkan sang juara bertahan Persipura Jayapura lewat drama adu penalti. Lima algojo Persib berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, sementara dari pihak Persipura, Nelson Alom menjadi satu-satunya pemain yang gagal mengeksekusi penalti.
Maung Bandung pun mengklaim kemenangan di drama adu penalti dengan skor 5-4. Sukses yang diraih Persib tentu tak terlepas dari sosok Djajang Nurjaman, pria yang bisa dikatakan paling beruntung, karena berhasil meraih juara sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala.
Ketika ditemui Okezone di lapangan latihan Persib, Jl Ahmad Yani, Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini, pelatih yang akrab disapa Djanur itu menyatakan perasaannya meraih juara dan targetnya di musim depan.
Berikut petikan wawancara khusus wartawan Okezone, Rintani Mundari dan fotografer Heru Haryono dengan pelatih Persib, Djajang Nurjaman (bagian 1):
Apa rahasia coach dapat membawa Persib menjadi juara ISL 2014?
Tidak ada rahasia. Yang pasti saya membuat tim ini memang ditargetkan untuk menjadi juara. Untuk itu saya butuh waktu selama dua periode untuk mewujudkannya. Di tahun pertama, Alhamdulillah ada perubahan dari tahun sebelumnya. Di mana kami berhasil finis di posisi keempat klasemen.
Saya pikir ada perubahan lebih baik dibanding musim sebelumnya. Dari sana saya mulai merekrut sejumlah pemain baru, sesuai dengan kebutuhan dan mengeliminasi beberapa pemain lama. Di musim berikutnya, saya kembali melakukan perubahan dengan mendatangkan muka-muka baru.
Alhamdulillah dengan hadirnya pemain baru, tim semakin solid.
Jadi sukses persib kali ini karena solidnya semua aspek. Kami mengutamakan kebersamaan dan ini menjadi modal saya, jadi dengan kebersamaan itu tadi saya lebih mudah dalam latihan, maupun dalam mengarungi kompetisi musim  ini.
 
Bagaimana dengan gizi dan pola makan para pemain? Apakah Persib memiliki ahli gizi?
Kami tidak memiliki ahli gizi, yang ada hanya dokter tim yang berperan ganda. Jadi ketika kami menyiapkan menu untuk pemain baik saat berada di mess maupun kala melakoni partai tandang, pihak katering selalu melakukan konsultasi dengan pihak dokter.
Rasanya hat-trick merengkuh trofi ISL?
Tentunya prestasi ini membanggakan. Setiap pelatih ingin mempersembahkan trofi untuk klubnya. Mungkin keberuntungan juga sedang berada di pihak saya. Intinya adalah kerja keras dan tanpa karunia dari Allah SWT, mungkin hal ini tidak dapat tercapai, untuk itu saya sangat bersyukur.
(Fajar Anugrah Putra)