Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Punggawa Fiorentina Sindir Penalti Milan

Windi Wicaksono , Jurnalis-Rabu, 22 Mei 2013 |06:11 WIB
Punggawa Fiorentina Sindir Penalti Milan
Manuel Pasqual (Foto: Zimbio)
A
A
A

FIRENZE – Bek Fiorentina, Manuel Pasqual tampaknya tidak puas dengan keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti pada AC Milan kala menaklukkan Siena 1-2. Sambil setengah bercanda, Pasqual menilai mungkin Rossoneri bisa nyaris memenangkan Scudetto bila mendapatkan beberapa penalti tambahan.
 
Ketika laga Siena kontra Milan tersisa enam menit dan Rossoneri tertinggal 1-0, wasit memberikan keputusan kontroversial dengan menghadiahi Rossoneri sebuah penalti yang dieksekusi sempurna oleh Mario Balotelli. Selang tiga menit, Philippe Mexes membalikkan kedudukan sekaligus membuat skor akhir laga menjadi 1-2.
 
Padahal, La Viola yang dijamu Pescara telah unggul 1-5 sejak menit ke-60, dan bila Milan gagal menang melawan Siena, Fiorentina akan memastikan tiket kualifikasi ke Liga Champions. Rasa tidak puas Pasqual terhadap wasit yang kemudian membuat dia menyindir apa yang terjadi di Serie A.
 
"Fiorentina percaya pada itikad baik dari wasit. Dan bahkan itu tidak masalah bagi Italia, mengingat bagaimana kami tersingkir oleh Bayern Munich di Liga Champions beberapa tahun lalu,” ungkap Pasqual, sebagaimana dilansir Football-Italia, Rabu (22/5/2013).
 
"Ada wasit baik yang Anda dapat berdiskusi dengannya, tetapi ada juga orang-orang yang tidak cukup baik,” lanjutnya.
 
"Dengan beberapa hadiah penalti lagi, Milan bisa hampir memenangkan Scudetto musim ini," sindir Pasqual. "Di samping lelucon saya, jelas bahwa penalti itu memberikan bantuan untuk Milan,” sambungnya.
 
"Balotelli mencetak lebih banyak gol dari titik penalti dibanding saat dia bermain terbuka di lapangan," tandasnya.
 
Follow @bola_okezone untuk mendapatkan info seputar sepakbola

(Windi Wicaksono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement