Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Teknologi Garis Gawang Dipakai, Blatter Terima Kasih Pada Lampard

Muhammad Indra Nugraha , Jurnalis-Jum'at, 06 Juli 2012 |20:07 WIB
Teknologi Garis Gawang Dipakai, Blatter Terima Kasih Pada Lampard
Sepp Blatter tengah menguji coba teknologi garing gawang. (Foto: Reuters)
A
A
A

ZURICH - Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) melalui Badan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) akhirnya resmi menyutujui penggunaan teknologi pada garis gawang. Rencananya, penerapan teknologi tersebut akan dimulai pada Piala Dunia Antarklub, Desember 2012 nanti.

Dengan disetujuinya teknologi tersebut, Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengaku cukup senang. Bahkan, dia tak segan berterima kasih kepada Frank Lampard yang dinilainya sebagai pemicu perlu diterapkannya teknologi garis gawang tersebut.

Seperti diketahui, hal ini tak terlepas dengan kejadian di Piala Dunia 2010 yang mana saat itu Inggris melawan Jerman. Saat itu Lampard melesatkan tendangan ke gawang Manuel Neuer dan mengenai mistar gawang hingga memantul ke bawah.

Seperti yang terlihat pada siaran ulang, bahwa bola tersebut telah melewati garis gawang. Akan tetapi, wasit tak mengsahkan gol tersebut dan menilai bola belum melewati garis gawang Jerman.

“Saya sebagai Presiden FIFA merasa ini menjadi bukti dengan apa yang telah terjadi di Afrika Selatan 2010 lalu. Saya harus mengucapkan terima kasih pada Lampard. Saya benar-benar tertekan saat melihat kejadian itu. Itu mengejutkan saya hingga butuh waktu satu hari bagi saya untuk merespon kejadian tersebut,” ungkapnya, seperti dilansir Goal, Jumat (6/7/2012).

Uniknya, kejadian ‘gol hantu’ itu kembali menimpa skuad Inggris, namun kali ini tim Tiga Singa yang diuntungkan. Kejadian tersebut terjadi pada perempatfinal Euro 2012 saat Inggris bertemu Ukraina.

Pemain Ukraina, Marko Devic, melepaskan tendangan ke gawang Inggris yang dikawal oleh Joe Hart. Namun, bola yang telah lolos dari Hart itu berhasil dibuang oleh John Terry. Ketika melihat siaran ulangnya bola sendiri telah melewati garis gawang, namun wasit tak mengakuinya.

Kejadian tersebut membuat keinginan Blatter semakin kuat untuk menerapkan teknologi yang sempat menjadi pro kontra tersebut. “Hal tersebut terjadi kembali di Ukraina dan Ukraina sendiri masih tidak bisa percaya sampai sekarang," pungkasnya.

(Muhammad Indra Nugraha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement