MALANG - PT Bentoel masih tetap memegang komitmen tidak membantu Arema Indonesia secara finansial musim ini. Setelah melepas Arema pada 2009, Bentoel sempat memberikan konstibusi berupa bantuan pendanaan sebesar Rp7,5 miliar sepanjang musim lalu.
Setelah Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 tuntas, demikian pula bantuan dari PT Bentoel. Arema pun kembali mengalami kesulitan finansial. Bahkan hingga saat ini Singo Edan belum mendapat sumber dana jelas, yang berimbas belum terbayarnya kontrak pemain.
“Sesuai komitmen awal, PT Bentoel memang hanya membantu Arema pada LSI musim 2009-2010. Setelah itu kita tidak membantu Arema lagi. Itu sudah keputusan corporate sejak awal,” kata Corporate Secretary PT Bentoel Satrija Budi Wibawa kemarin.
Satrija meluruskan anggapan publik bola di Malang bahwa perusahaannya tidak mau membantu Arema musim depan. Dipaparkan, PT Bentoel sudah tidak terkait dengan Arema, baik sebagai pemilik atau sponsor. Jadi PT Bentoel tidak mempunyai tanggungjawab maupun kewajiban untuk menyuntikkan dana ke Arema.
Toh, PT Bentoel musim lalu sudah berkontribusi dengan memberikan bantuan pendanaan hingga akhirnya merebut juara. “Sampai sekarang belum ada keputusan untuk terlibat lagi di Arema, dalam bentuk apa pun. Jadi bukan kita tidak mau membantu, tapi ini keputusan corporate,” kata mantan Ketua Harian Arema saat Singo Edan masih dibawah kendali PT Bentoel ini.
Kurang lebih enam tahun PT Bentoel memegang penuh kendali Arema dan mencatat dua gelar Piala Copa Indonesia. Menjelang LSI 2009, PT Bentoel kemudian melepaskan kepemilikan Arema dan kini yayasan klub tersebut ditangani secara 'konsorsium'.
Lepas dari PT Bentoel ternyata bukan perkara mudah bagi tim yang berdiri 11 Agustus 1987 ini. Buktinya, kini Arema tengah seret keuangan dan bahkan belum bisa membayar uang muka kontrak pemain. Pemain pun sekadar menandatangani perjanjian bergabung dengan Arema, bukan klausul kontrak.
Sulitnya situasi finansial Arema diakui Ketua Yayasan Arema Indonesia Andi Darussalam Tabusala. Setelah dipastikan lepas dari PT Bentoel, katanya saat dihubungi via telepon kemarin, Arema butuh waktu untuk mencari pendanaan sendiri.
“Saat masih dipegang Bentoel, Arema tak pernah kesulitan finansial karena keuangan selalu sehat. Sekarang situasinya berbeda dan kita dituntut cerdas untuk mencari sumber dana. Tapi saya optimistis klub ini bisa survive karena memiliki brand yang bagus dan bisa dijual,” kata Andi Darussalam.
Manajemen Arema sejauh ini hanya bisa menyodorkan janji kepada pemain, baik soal pelunasan tunggakan musim lalu maupun down payment (DP) kontrak pemain untuk musim depan. Andi menjanjikan sebelum kompetisi bergulir semua tanggungan sudah tuntas.
(Muchamad Syuhada)