Ada dua momen yang paling disorot, yakni saat Ibnu Alan sempat dibanting pemain Thailand, dan Mukhammad Khisnulloh dipiting menggunakan kaki hingga terjatuh. Dua kejadian itu hanya sedikit dari banyaknya momen kasar yang dilakukan Timnas Futsal Thailand U-16.
Hector Souto pun geram dengan permainan kasar yang dilakukan oleh Timnas Futsal Thailand U-16. Dia menilai, beberapa aksi tim tuan rumah terlalu berlebihan. Di sisi lain, Souto juga mengecam wasit karena terkesan mengabaikan aksi kasar tersebut.
“Maaf. Tingkat permainan keras dan aksi-aksi kekerasan yang dibiarkan di turnamen AFF U-19 dan U-16 benar-benar memuakkan,” tulis Souto di akun Instagram pribadinya (@souto.h), dikutip pada Selasa (30/12/2025).
“Sangat menyedihkan bahwa wasit FIFA tidak mampu mengendalikan dan memimpin pertandingan ini,” sambungnya.
Terlepas dari itu, pelatih Timnas Futsal Indonesia U-16, Reka Cahya, mengatakan kunci kemenangan Timnas Indonesia U-16 adalah kekompakkan. Selain itu, iringan doa dan dukungan dari seluruh publik Tanah Air juga berhasil memompa semangat Dafa Ramadan dkk.
"Kami selalu bersama, dalam keadaan apapun kami selalu bersama. Kami juga selalu disiplin, entah itu dalam pertandingan, penginapan, di mana pun. Karena ini semua kerja keras dari semua elemen. Federasi, Staff, dan Pemain," tutur Reka dilansir dari laman resmi Federasi Futsal Indonesia (FFI).
"Menurut saya kunci kemenangan hari ini kami sama-sama saling mengingatkan, kerja keras, saling menguatkan dan bekerja sama. Serta do'a dari masyarakat Indonesia dan Keluarga," tutupn Hector Souto.
(Ramdani Bur)