JAKARTA - Kabar gembira bagi pecinta Timnas Indoensia, Jakarta resmi ditunjuk sebagai lokasi pengundian fase grup Piala AFF 2026. Agenda krusial untuk menentukan peta persaingan tim-tim terbaik Asia Tenggara tersebut dijadwalkan berlangsung pada 15 Januari 2026 mendatang.
Turnamen yang tahun depan merayakan hari jadinya yang ke-30 ini akan diikuti sebanyak 10 negara peserta, yang dibagi ke dalam dua grup, di mana masing-masing grup dihuni lima tim. Menariknya, edisi spesial ini tidak lagi digelar di akhir atau awal tahun, melainkan bergeser ke pertengahan tahun, yakni mulai 24 Juli hingga 26 Agustus 2026.
Perubahan waktu pelaksanaan ini disebut sebagai angin segar bagi kontestan, termasuk Timnas Indonesia. Dengan bergulirnya turnamen pada bulan Juli dan Agustus, kompetisi di liga-liga Eropa sedang memasuki masa libur musim panas. Kondisi ini memberikan peluang besar bagi para pemain diaspora atau yang berkarier di luar negeri (abroad) untuk mendapatkan izin dari klub masing-masing.
Sebelumnya, Presiden AFF, Khiev Sameth, menyatakan edisi ke-30 ini merupakan tonggak sejarah penting bagi evolusi sepak bola di kawasan ini. Meski memiliki sponsor utama baru, format kompetisi dipastikan tetap menggunakan sistem round-robin satu putaran di fase grup, diikuti dengan sistem kandang-tandang (home-away) di babak gugur.
Fase grup akan diselenggarakan mulai 24 Juli hingga 8 Agustus 2026. Setelah itu, tim-tim yang lolos akan bertarung di babak semifinal dan final yang diagendakan pada 15 hingga 26 Agustus 2026. Sebelum memasuki babak utama, babak play-off untuk memperebutkan satu tiket terakhir akan lebih dulu digelar pada 2 dan 9 Juni 2026 dengan format kandang-tandang.
Bagi Skuad Garuda, Piala AFF 2026 menjadi panggung pembuktian sekaligus debut bagi pelatih baru yang saat ini tengah diburu oleh PSSI. Federasi menargetkan nakhoda anyar sudah mulai bekerja sebelum agenda FIFA Matchday Maret 2026. Harapan besar disematkan kepada pelatih baru tersebut untuk memutus tren "spesialis runner-up" dan membawa trofi Piala AFF pertama kali ke Tanah Air.
Ketersediaan pemain terbaik Timnas Indonesia yang merumput di Eropa karena jadwal yang bertepatan dengan masa libur liga diharapkan menjadi faktor pembeda. Jika seluruh talenta terbaik bisa dipanggil, peluang Indonesia untuk merajai Asia Tenggara di tahun 2026 diyakini akan semakin terbuka lebar.
(Rivan Nasri Rachman)