JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Erick Thohir, soroti Rizky Ridho yang sukses masuk nominasi Puskas Award 2025. Dia pun beberkan harapannya jika Ridho memenangi penghargaan bergengsi itu.
Erick tak ingin Rizky Ridho kena double tax atau pajak berganda jika berhasil memenangkan Puskas Award 2025. Erick mendorong hal ini berlaku untuk semua atlet yang memenangkan hadiah dari sebuah turnamen di luar negeri.
Rizky Ridho diketahui masuk nominasi penghargaan gol terbaik atau Puskas Award 2025. Bek Persija Jakarta itu masuk nominasi usai mencetak gol tendangan jarak jauh saat melawan Arema FC, Maret 2025.
Ridho akan melawan 10 kandidat lainnya untuk memenangkan penghargaan prestisius tersebut. Di antaranya ada Lamine Yamal (Barcelona) dan Declan Rice (Arsenal).
Erick mengatakan sangat mengapresiasi pencapaian Ridho. Di sisi lain, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu ingin mendorong para atlet yang berprestasi di kancah internasional agar tak kena pajak ganda.
"Ya tentu saya sangat mengapresiasi semua gelar prestasi internasional," kata Erick kepada awak media, termasuk iNews Media Group di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jakarta Timur, Selasa 18 November 2025.
"Saya ingin membuka sedikit pembicaraan yang nanti sebenarnya saya belum diskusi dengan Pak (Yusuf) Ateh (Kepala BPKP) juga. Ada salah satu pembicaraan yang sedang kita bicara dengan pihak Menteri Keuangan dan sudah mulai digodok ada kesepakatan (tentang menghilangkan pajak ganda untuk atlet yang berprestasi di kancah dunia)," sambungnya.
Erick memberikan contoh beberapa atlet yang belum lama ini berhasil mendapatkan gelar internasional, salah satunya Jonatan Christie. Menurutnya, mereka yang membawa pulang gelar ke Indonesia tak perlu dikenakan pajak ganda.
"Misalnya contoh, bisa gak negara memberikan fasilitas kepada atlet-atlet kita yang berprestasi di luar negeri mendapatkan hadiah dan membawa hasil hadiahnya pulang ke Indonesia. Ini kan fiskal. Jonathan (Christie) kemarin juara di tempat tertentu mendapat 25 ribu US," tutur Erick.
"Atau petenis kita yang sedang naik daun Janice Tjen itu 100 apa segala. Nah ini bagaimana kita memfasilitasi supaya hasil uangnya dibawa balik ke Indonesia. Tetapi jangan double tax (pajak berganda) karena negara yang mendapatkan tax di sini jangan kena tax," lanjutnya.
"Ini contoh. Jadi sama seperti Rizky Ridho kalau memang Puskas Award ini juga berhasil mendapat penghargaan ataupun jenis seperti uang ya ini yang kita akan dorong. Sehingga apa? Para olahragawan profesional Indonesia ini benar-benar mendapat kehidupan yang baik," tambah Erick.
Adapun, jika Rizky Ridho berhasil memenangkan Puskas Award 2025, dia akan mendapat trofi penghargaan itu. FIFA tak memberi hadiah uang, tetapi Ridho berpeluang untuk mendapatkan bonus dari federasi seperti yang dilakukan oleh Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) saat Mohd Faiz bin Subri memenangkan gelar itu pada 2016.
(Djanti Virantika)