Namun kritik Harpa tak berhenti pada aspek teknis semata. Sang pengamat menilai, absennya Timnas di FIFA Matchday November juga berarti hilangnya kesempatan bagi PSSI untuk meredakan ketegangan publik setelah gagalnya Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.
“Ini sebenarnya bisa jadi ruang konsolidasi dan rekonsiliasi. Relasi federasi dan fans lagi panas, dan satu bulan ini adalah golden time yang disia-siakan,” tegas Bung Harpa.
Diketahui, untuk pertama kalinya dalam satu dekade, di luar masa sanksi FIFA 2015, Timnas Indonesia tidak memiliki agenda pertandingan pada periode 10–18 November 2025. PSSI menyebut absennya pelatih kepala serta fokus pada persiapan Timnas U-23 jelang SEA Games 2025 sebagai alasan utama.
Sejak pemutusan kerja sama dengan Patrick Kluivert pada 16 Oktober 2025, federasi memang belum menunjuk nakhoda baru untuk Timnas Indonesia senior. Sebagai gantinya, Timnas Indonesia U-22 akan melakoni dua pertandingan uji coba melawan Timnas Mali U-22.
Dua laga tersebut akan berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat pada 15 dan 18 November 2025. Dua pertandingan itu juga menjadi bagian dari persiapan Garuda Muda untuk SEA Games yang digelar di Thailand pada Desember.
(Wikanto Arungbudoyo)